Catatan Pengabdian Kahubdam XIV/Hasanuddin adalah sebuah karya yang mendokumentasikan perjalanan Kolonel Chb Fitry Taufiq Sahary, S.E., M.M., selama mengemban tugas sebagai Kepala Perhubungan Kodam XIV/Hasanuddin. Buku ini tidak hanya menggambarkan dinamika operasional satuan, tetapi juga memberikan pandangan inspiratif mengenai kepemimpinan dalam lingkungan militer yang penuh tantangan. Berikut adalah lima poin penting yang dapat dipetik dari buku ini.
1. Pentingnya Pembinaan Satuan yang Berkelanjutan
Kolonel Fitry menekankan bahwa pembinaan satuan adalah aspek vital dalam menjalankan tugas operasional. Melalui berbagai kegiatan seperti latihan teknis kecabangan, upacara tradisi, hingga kegiatan olahraga bersama, prajurit tidak hanya mengasah kemampuan teknis tetapi juga memperkuat solidaritas. Hal ini terbukti memperkuat mental dan fisik prajurit dalam menghadapi tugas-tugas berat.
2. Inovasi Teknologi untuk Mendukung Operasi Militer
Salah satu terobosan penting yang dicatat adalah pengembangan rekayasa teknis radio repeater VoIP mandiri. Inovasi ini memungkinkan peningkatan efisiensi komunikasi di wilayah operasional. Penataan materiil dan pengelolaan alat komunikasi juga menjadi perhatian utama, sehingga ketersediaan perangkat selalu dalam kondisi optimal.
3. Kepemimpinan yang Berorientasi pada Personel
Kepemimpinan Kolonel Fitry mencerminkan pendekatan humanis dalam militer. Tradisi penyambutan warga baru dan penghargaan bagi prajurit berprestasi adalah beberapa contoh bagaimana beliau menciptakan suasana kerja yang positif. Dengan mengenal secara langsung seluruh jajaran, beliau membangun sinergi yang memperkuat semangat kerja tim.
4. Penguatan Hubungan dengan Instansi Eksternal
Buku ini juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dengan instansi lain seperti Telkom, RRI, dan Kementerian Kominfo. Sinergi ini membuka peluang untuk meningkatkan kemampuan teknologi komunikasi militer. Selain itu, hubungan dengan masyarakat melalui kegiatan sosial seperti donor darah dan karya bakti menunjukkan pentingnya peran militer dalam membantu masyarakat.
5. Makna Perubahan Nama Kodam
Kembalinya nama Kodam XIV/Hasanuddin menggambarkan penghormatan terhadap sejarah dan budaya lokal. Sultan Hasanuddin, sebagai simbol perlawanan terhadap kolonialisme, menjadi inspirasi dalam membangun jati diri prajurit. Semangat juang yang diwariskan oleh Sultan Hasanuddin terus dijadikan landasan dalam menghadapi tantangan era modern.
Buku Catatan Pengabdian Kahubdam XIV/Hasanuddin memberikan pelajaran berharga tentang kepemimpinan, inovasi, dan pengabdian. Kolonel Chb Fitry Taufiq Sahary berhasil menunjukkan bahwa keberhasilan satuan tidak hanya bergantung pada kecanggihan alat, tetapi juga pada kekompakan tim dan semangat pengabdian yang tulus. Buku ini tidak hanya relevan bagi militer, tetapi juga bagi siapa saja yang ingin belajar tentang manajemen dan kepemimpinan yang efektif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H