Â
Meningkatkan SDM IT Prajurit TNI AD: Fokus Letkol Inf Rahmat Triono di Disinfolahtad
Di era digital yang semakin maju, kebutuhan akan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni di bidang teknologi informasi menjadi sangat penting, termasuk di lingkungan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD). Letnan Kolonel Infanteri Rahmat Triono, yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0507 Bekasi, kini memegang peran strategis sebagai Kepala Bagian Pendidikan dan Latihan (Kabagdiklat) Subdisbinfung Disinfolahtad. Dalam posisi ini, beliau berfokus pada pengembangan kemampuan teknologi informasi (IT) prajurit TNI AD untuk mendukung tugas-tugas operasional dan administrasi secara lebih efektif.
Letkol Inf Rahmat Triono memahami bahwa perkembangan teknologi memberikan peluang sekaligus tantangan bagi institusi militer. Salah satu prioritasnya adalah memastikan bahwa prajurit TNI AD mampu mengikuti perkembangan teknologi sehingga dapat mendukung berbagai tugas pertahanan negara, termasuk modernisasi sistem informasi yang berbasis IT.
Sebagai Kabagdiklat, Rahmat Triono bertanggung jawab untuk merancang dan mengimplementasikan program pelatihan yang relevan dengan kebutuhan teknologi masa kini. Program tersebut meliputi pelatihan dasar hingga tingkat lanjutan dalam pengelolaan sistem informasi, teknisi komputer, dan pemanfaatan teknologi dalam operasi militer. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan prajurit yang tidak hanya andal di lapangan, tetapi juga unggul di dunia digital.
Letkol Rahmat juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengoptimalkan pelatihan IT. Kerjasama dengan akademisi, institusi pendidikan, dan penyedia teknologi informasi dilakukan untuk memastikan bahwa materi pelatihan selalu relevan dengan perkembangan teknologi terbaru. Hal ini menjadi kunci penting dalam mempersiapkan prajurit yang adaptif dan responsif terhadap perubahan teknologi.
Di samping itu, beliau menaruh perhatian besar pada pentingnya keamanan siber. Di era digital, ancaman siber dapat menjadi salah satu tantangan besar bagi pertahanan negara. Oleh karena itu, pelatihan yang diberikan kepada prajurit TNI AD tidak hanya berfokus pada penggunaan teknologi, tetapi juga pada strategi pertahanan terhadap serangan siber yang dapat mengancam keamanan data dan informasi militer.
Transformasi SDM IT ini juga diharapkan dapat mendukung berbagai sistem modern yang tengah dikembangkan di TNI AD, seperti sistem informasi personel, logistik, dan operasional berbasis teknologi. Dengan kemampuan IT yang memadai, prajurit TNI AD dapat lebih efisien dalam menjalankan tugas administrasi maupun operasional di berbagai medan tugas.
Letkol Rahmat Triono juga melihat pentingnya membangun budaya belajar di kalangan prajurit. Dalam penyampaiannya, beliau menekankan bahwa penguasaan teknologi bukanlah hal yang instan, melainkan hasil dari proses belajar yang konsisten dan berkelanjutan. Oleh karena itu, setiap prajurit didorong untuk memiliki semangat belajar yang tinggi agar dapat terus mengikuti perkembangan zaman.
Sebagai bagian dari transformasi ini, Disinfolahtad juga berupaya mengintegrasikan teknologi ke dalam sistem pendidikan militer. Hal ini mencakup penggunaan perangkat lunak khusus untuk simulasi taktik militer, manajemen data pelatihan, hingga aplikasi mobile untuk mempermudah akses informasi bagi para prajurit.
Komitmen Letkol Inf Rahmat Triono dalam meningkatkan SDM IT prajurit TNI AD merupakan langkah strategis untuk memperkuat peran TNI AD di era modern. Dengan SDM yang memiliki kemampuan teknologi yang handal, diharapkan TNI AD dapat lebih siap menghadapi tantangan masa depan, baik dalam konteks pertahanan negara maupun dalam mendukung pengelolaan institusi yang lebih profesional.