Di sela gedung tinggi, terbentanglah harap.
Rona kehidupan, ragam warna berjalin,
Di sini, di ibukota, tetangga saling berjinak.
Setiap pagi, jendela terbuka lebar,
Salam menyapa, ceria dalam kehadiran yang nyata.
Suara langkah gegas, tak henti berlalu,
Tetangga berlarian, cita-cita dihajatinya rupa.
Terasa dalam cerita, kehidupan mengalir,
Di lorong sempit, bermuara kisah berjuta makna.
Lelaki penjual roti, wanita senyum manis,
Saling bertatap, dalam laku sehari-hari yang sederhana.
Ada yang berjibaku dengan rutinitas kerja,
Ada yang mengajak, seru dalam obrolan tak terduga.
Di sini bukan sekadar bangunan sepi,
Namun kehidupan bersemi, di setiap lirikan mata yang bergetar.
Tak melulu tentang canggihnya teknologi,
Tetapi nilai-nilai kebersamaan, ikatan hati yang syahdu.
Di ibukota, tetangga bukan hanya sebatas teman sejauh jalan,
Tetapi keluarga baru, dalam kisah hidup yang terus bersambung.
Hidup bertetangga di ibukota,
Di bawah langit yang sama, di antara asa dan impian.
Meski berjauhan dalam kehidupan yang riuh,
Tetaplah bersahabat, dalam benih kebaikan yang tumbuh.
Selamat berbagi, selamat bertetangga,
Di kota yang ramai, di dalam kehidupan yang berharga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H