Pengaturan persimpangan yang kurang memadai juga menjadi faktor utama yang menyebabkan kemacetan di Surabaya. Persimpangan yang tidak teratur dan kurangnya rambu serta marka jalan memicu kebingungan pengendara dan merusak aliran lalu lintas.
Tingginya angka kecelakaan di jalan raya juga menjadi penyebab kemacetan. Kecelakaan yang sering terjadi menyebabkan jalur tertutup, memperlambat aliran lalu lintas, dan mengganggu mobilitas.
Perbedaan kecepatan antar kendaraan yang besar juga turut berkontribusi pada kemacetan. Kendaraan yang melaju dengan kecepatan berbeda-beda dapat menyebabkan penumpukan kendaraan dan menghambat aliran lalu lintas.
Pola transportasi barang yang tidak efisien juga dapat menjadi penyebab kemacetan. Penggunaan truk besar yang tidak terkoordinasi dengan baik dapat menyumbat jalan dan mengganggu arus lalu lintas.
Kurangnya kesadaran akan pentingnya kedisiplinan berlalu lintas juga menjadi faktor yang memperparah kemacetan. Pengendara yang tidak patuh terhadap aturan lalu lintas dapat menyebabkan kekacauan di jalan.
Kurangnya investasi pada teknologi transportasi yang inovatif juga menjadi faktor yang memperburuk kemacetan. Teknologi yang dapat membantu mengatur lalu lintas secara pintar belum dimaksimalkan dengan baik di Surabaya.
Sikap toleransi terhadap kemacetan yang tinggi juga berperan dalam memperparah situasi. Kebiasaan masyarakat yang relatif menerima kemacetan sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari membuat upaya untuk mengatasi masalah ini terkadang kurang mendapat perhatian serius.
Pembangunan infrastruktur jalan yang tidak sejalan dengan perkembangan kota juga menjadi penyebab kemacetan yang signifikan. Pembangunan infrastruktur yang terlambat atau tidak mengikuti perkembangan kota membuat kemacetan semakin sulit diatasi.
Kesimpulannya, kemacetan di Surabaya merupakan hasil dari berbagai faktor yang saling terkait. Diperlukan upaya terpadu dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan stakeholder terkait, untuk mengatasi masalah ini secara efektif. Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan kemacetan di Surabaya dapat diminimalkan sehingga mobilitas masyarakat dan kegiatan ekonomi dapat berjalan lebih lancar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H