Di sebuah desa terpencil, terdapat sebuah rumah tua yang menjadi tempat tinggal seorang kakek. Namun, ada sesuatu yang menakutkan di sudut bakekok rumah kakek yang jarang disentuh oleh sinar matahari. Sejak lama, penduduk desa selalu merasa ada kehadiran tak kasat mata di sana.
Suatu malam, seorang remaja bernama Rizky datang ke rumah kakek untuk mengambil buku pelajaran yang tertinggal. Sesampainya di sudut bakekok, ia merasakan udara menjadi dingin dan mendengar suara aneh seperti bisikan dari dalam tembok. Namun, ketika ia mencoba melihat, tidak ada apapun.
Kejadian tersebut membuat Rizky penasaran. Ia memutuskan untuk menyelidiki lebih lanjut dan menemukan sebuah ruang bawah tanah tersembunyi di sudut bakekok itu. Di dalamnya, ia menemukan buku-buku kuno yang berisikan catatan mistis dan ritual-ritual gelap yang membuat bulu kuduknya merinding.
Malam berikutnya, kakek yang seharusnya sudah meninggal dunia muncul di depan Rizky dengan wajah pucat dan mata yang memancarkan kegelapan. Kakek tersebut memberi tahu Rizky bahwa ia terperangkap di antara dunia hidup dan dunia mati, karena sebuah kesalahan yang pernah dilakukannya di masa lalu.
Rizky merasa ketakutan namun bersimpati pada kakek tersebut. Ia memutuskan untuk mencari bantuan seorang dukun untuk membantu kakek melepaskan diri dari kutukan tersebut. Namun, semakin dalam Rizky menggali, semakin jelas bahwa kakek bukan satu-satunya roh yang menghuni sudut bakekok rumah itu.
Setiap malam, roh-roh yang tidak tenang keluar dari sudut bakekok, menghantui penduduk desa. Rizky sadar bahwa untuk mengakhiri kutukan tersebut, ia harus mengungkap kebenaran di balik kematian yang misterius dan mengatasi dendam-dendam yang masih menghantui.
Dengan bantuan dukun, Rizky melakukan ritual untuk membuka portal antara dunia hidup dan dunia mati. Di tengah ritual, bayangan gelap yang selama ini terperangkap di sudut bakekok mulai mengungkapkan identitasnya sebagai roh-roh yang kesepian dan haus akan keadilan.
Rizky berbicara dengan roh-roh tersebut, mencoba memberikan penghiburan dan menyelesaikan masalah yang belum terselesaikan selama bertahun-tahun. Dengan perlahan, suasana di sudut bakekok berubah, dan roh-roh itu akhirnya menemukan ketenangan mereka.
Setelah semua roh meninggalkan sudut bakekok, kakek pun merasa ringan dan tersenyum pada Rizky. Ia mengucapkan terima kasih atas pertolongan tersebut sebelum akhirnya menghilang dalam cahaya terang. Rumah kakek yang dulu angker dan menakutkan, kini menjadi tenang dan damai.
Rizky melihat ke sudut bakekok yang dulu penuh dengan misteri, merasa lega bahwa ia telah membantu melepaskan roh-roh yang terperangkap. Dari malam itu, penduduk desa tidak lagi merasakan kehadiran yang ganjil di sudut bakekok rumah kakek, dan cerita horor itu menjadi kenangan yang mengajarkan tentang keadilan dan kehidupan setelah mati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H