Mohon tunggu...
Rizal Mutaqin
Rizal Mutaqin Mohon Tunggu... Tentara - Founder Bhumi Literasi Anak Bangsa | Dewan Pengawas Sparko Indonesia

Semua Orang Akan Mati Kecuali Karyanya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Senja Gelap di Siang Hari

16 November 2023   07:26 Diperbarui: 16 November 2023   07:41 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana di kota kecil itu begitu khas, terutama saat mendung yang sangat gelap menyelimuti langit pada siang hari. Para warga menyaksikan fenomena langka ini dengan penuh kagum. Namun, di balik kegelapan awan, tersembunyi cerita menarik seorang gadis bernama Maya.

Maya, seorang gadis berusia 17 tahun, selalu memiliki pandangan unik terhadap dunia di sekitarnya. Saat mendung itu datang, dia merasa seperti dunia di sekelilingnya berubah menjadi panggung rahasia yang hanya bisa dia pahami. Setiap awan hitam menjadi latar belakang yang sempurna untuk menceritakan kisah-kisah tak terungkap.

Pada hari itu, Maya memutuskan untuk melakukan petualangan kecilnya sendiri. Dengan langkah hati-hati, dia menjelajahi jalan-jalan kecil kota yang biasanya dibanjiri cahaya matahari. Namun, sekarang, jalan-jalan itu seolah-olah menjadi lorong gelap menuju petualangan yang belum pernah dia temui sebelumnya.

Di perjalanan Maya, dia bertemu dengan tokoh-tokoh unik yang biasanya tidak terlihat pada siang hari. Mulai dari penjual bunga keliling yang menatap bunga-bunga misteriusnya dengan mata penuh rasa, hingga seorang seniman jalanan yang menciptakan lukisan-lukisan indah di atas aspal yang basah oleh air hujan.

Setiap sudut kota dihiasi dengan rahasia dan keindahan yang hanya dapat diungkapkan pada saat mendung begitu gelap. Tidak hanya itu, tapi suasana gelap itu juga membawa keluar keberanian dan kreativitas dari masyarakat kota kecil itu.

Dalam petualangannya, Maya menemukan bahwa kegelapan bisa menjadi pesta rahasia bagi kehidupan sehari-hari yang biasa. Dia belajar untuk menikmati setiap momen dan melihat keindahan di balik ketidakpastian. Setelah siang itu, kota kecil itu tidak pernah terlihat sama lagi baginya.

Malam pun datang, langit mulai bersih dari mendung hitam yang gelap. Namun, dalam hati Maya, cahaya keberanian dan keindahan yang dia temui pada siang hari itu tetap bersinar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun