Pemilihan Presiden nampaknya akan terus ramai mewarnai pemberitaan dan lini media sosial. Selain proses penghitungan yang belum selesai, dugaan akan kecurangan pun mememuka.Bahkan, sampai Imam Besar Umat Islam Indonesia Habib Rizieq Shihab mengeluarkan 'Maklumat Mekkah' untuk segera menggelar Ijtima Ulama III dan Demonstrasi besar-besaran ke Badan Pengawas Pemilu dan KPU.
Namun, apa yang dilakukan oleh Habib Rizieq adalah sikap untuk tegaknya Pancasila terutama sekali sila ketiga Pancasila yakni, Persatuan Indonesia.
Asalnya sederhana saja, apa yang dilakukan Habib Rizieq adalah keinginan agar Pemilu dijalankan secara Jujur dan Adil atau Jurdil sebagaimana ketentuan
UUD 1945 Pasal 22 e ayat 1 menyatakan : "Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil setiap lima tahun sekali".
Kemudian dalam UU nomor 7 tahun 2017 tentang PEMILU Pasal 463 ayat 1 s/d 4 telah menetapkan Sanksi Hukum dan Politik bagi Caleg mau pun Capres dan Cawapres yang melakukan kecurangan secara Terstruktur, Sistematis dan Masif adalah Dibatalkan Pencalonannya (DISKUALIFIKASI).
Sudah jadi rahasia umum sejak sebelum dan sesudah masa kampanye bahkan pada hari pencoblosan begitu banyak fakta-fakta dan bukti-bukti yang menunjukan telah terjadi kecurangan yang terstruktur, masif dan berkesimambungan.
Dan dalam UU nomor 7 tahun 2017 tentang PEMILU Pasal 463 ayat 1 s/d 4 tidak ada ketentuan yang harus membuktikan adalah pasangan calon yang dirugikan di Mahkamah Konstitusi (MK).
Seharusnya Bawaslu dengan Polri bisa menyelidiki hal tersebut terutama sekali terkait dengan gelembungnya suara pasangan 01 dalam sistem Situng KPU.
Namun, lagi-lagi sejak sebelum dan sesudah masa kampanye kedua lembaga itu terlihat tidak bertaji jika mengusut pihak petahana. Bila ini terus didiamkan maka yang terjadi adalah melemahnya Persatuan Indonesia. Karena pendiaman akan dugaan kecurangan dalam Pemilu membuktikan bahwa Manusia-manusia yang Adil dan Beradab semakin sedikit.
Jika manusia-manusia yang tidak Adil dan Beradab semakin banyak bahkan menduduki jabatan elit dalam negeri. Bisa dipastikan, pernyataan Prabowo Subianto Indonesia akan Punah tinggal menghitung hari.
Dalam Maklumat Mekkah sendiri ada instruksi untuk membacakan Surat Yasin dan shalawat serta doa Qunut. Hal ini membuktikan bahwa Maklumat Mekkah adalah kompas atau arah bagi manusia untuk tetap bersikap dan berpihak kepada Ketuhanan Yang Maha Esa.Â
Dan ciri Manusia yang Adil dan Beradab adalah yang bersikap dan berpihak kepada Ketuhanan Yang Maha Esa.