Bagi sebagian kalangan, sikap calon Presiden RI nomor urut 02 Prabowo Subianto yang tidak menyerang calon petahana Joko Widodo dalam debat kandidat kedua adalah hal yang sangat disayangkan.
Sebagaimana yang pernah diungkapkan oleh pengamat politik Rocky Gerung, bahwa debat kandidat adalah ajang layaknya sebuah pertandingan tinju dan para penontonnya ingin melihat salah satu pihaknya jatuh KO.
Memang konteks Rocky berkata seperti itu sebagai wujud kritik kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Tetapi sebagai penulis buku Paradoks Indonesia, tentu Prabowo tahu bahwa data-data yang disampaikan oleh pesaingnya error.
Sebagai publik tentu saya berharap sekali Prabowo dapat membantahnya sehingga peristiwa KO pun terjadi.
Tidak perlu menyerang pribadi petahana cukup berkata data yang disampaikannya salah saja sudah membuatnya terbujur KO.
Kalo pun tidak juga, kasih Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan BPK semester I tahun 2018. Dimana, dari 7 bendungan yang terbangun 5 diantaranya tidak maksimal dalam pengairan lahan pertanian.
Namun hal itu tidak dilakukan oleh Prabowo, ternyata kalo boleh saya berpendapat, bisa jadi putra Pak Soemitro ini berpegang pada Al-Quran Surat Al-Balad khususnya ayat 17.
Dalam ayat 17 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
{ }
dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang. (Al-Balad: 17)