Mohon tunggu...
Rizaldo Maarief
Rizaldo Maarief Mohon Tunggu... profesional -

gemar menulis. bekerja pada bidang tulis-menulis. "kata-kata tidak mengenal waktu. kita harus mengucapkannya atau menuliskannya dengan menyadari akan keabadiannya..."

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Topeng Cirebon Tak Akan Berakhir

16 Mei 2012   17:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:12 5329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_177527" align="alignnone" width="640" caption="Topeng Cirebon"][/caption] Bila anda melihat gambar topeng di atas ini, tak salah bila anda menebak bahwa ini adalah cirri khas Topeng Cirebon. Topeng Cirebon selalu mempunyai wangun alias berkarakter.

Tak percaya…?! Sedikit bernostalgia dengan gaya tarian sang maestro Tari Topeng (almh) Mimi Rasinah. Ia lahir di Indramayu, 03 Februari 1930. Ia merupakan satu-satunya yang tersisa sejak wafatnya Sawitri, penari topeng asal Losari pada 1999. Dari kecil, almarhumah Mimi sudah menggeluti tari topeng yang diajarkan ayahnya. Sejak tahun 1990, ia telah berkelana untuk pentas tari topeng ke luar negeri, Jepang, Belanda, Paris, dan berbagai negara. Hidupnya dihabiskannya demi memperkenalkan dan mengembangkan tari topeng, berikut ke-khas-an topeng-topengnya.

Puluhan tahun Ia mengabdikan hidupnya demi tari topeng ini. Hingga akhirnya, Sabtu 06 Agustus 2010 silam, Mimi Rasinah pergi selama-lamanya dari dunia seni tari tradisional alias klasik. Meski telah meninggal, tarian ‘Mimi’ masih hidup hingga sekarang di Sanggar Tari Mimi Rasinah di Desa Pekandangan, Kecamatan Indramayu, Jawa Barat. Tari Topeng hidup terus, tak pernah mati oleh apapun dan kapanpun.

[caption id="attachment_177528" align="alignnone" width="640" caption="Topeng Panji dan Topeng Rumyang..."]

13371890001194742753
13371890001194742753
[/caption]

Hal yang sama, ketika dua pekan lalu saya backpackeran di wilayah Cirebon khususnya di daerah Kasepuhan, saya menjumpai geliat pengrajin tradisional Topeng Cirebon. Topeng-topeng inilah dihasilkan dari sang maestro juga, maestro pembuat topeng kayu pahat Cirebonan. Ia adalah almarhum Hasan Nawi. Sejak tahun 1980, tangan Hasan Nawi mulaim piawi dalam pembuat topeng-topeng Cirebonan.

[caption id="attachment_177529" align="alignnone" width="640" caption="Topeng Cirebon, Karya Tradisi Pengrajin Klasik..."]

13371890611161874651
13371890611161874651
[/caption] Ada lima topeng khas Cirebon, yang secara harafiah mengartikan sifat-sifat manusia dalam kehidupan nyata, yang disebut dengan istilah Topeng Panca Wanda. 1. Topeng Panji, wajahnya yang putih bersih melambangkan kesucian bayi yang baru lahir. 2. Topeng Samba, topeng anak-anak yang berwajah ceria, lucu dan lincah. 3. Topeng Rumyang, wajahnya menggambarkan seorang remaja. 4. Topeng Patih atau Tumenggung, yang menggambarkan orang dewasa yang berwajah tegas, berkepribadian, serta bertanggung jawab. 5. Topeng Kelana, yakni topeng yang menggambarkan seseorang yang sedang marah.

[caption id="attachment_177530" align="alignnone" width="480" caption="Topeng Karakter..."]

1337189144269301550
1337189144269301550
[/caption] Semua topeng-topeng itu mempunyai makna tingkatan sifat manusia dari kesucian berubah menjadi angkara murka bercampur sifat dengki. Semuanya digambarkan dalam topeng Hasan Nawi. Inilah istimewanya…

Sejak itu pula, nama Hasan Nawi cukup terkenal dijagad per-topengan tradisional. Di tempat yang tidak luas di Kampung Mandalangen, Keraton Kasepuhan Cirebon, inilah almarhum pernah mendapatkan Penghargaan Upakarti dari Presiden RI tahun 2007 sebagai Pengrajin Topeng Pelestari Seni Budaya.

Di tempat ini pula, sejak kepergiannya selama-lamanya pada 19 Februari 2010, almarhum berpesan kepada 8 putra-putrinya untuk terus melestarikan seni budaya tradisional memahat topeng Cirebon ini.

1337189191628514000
1337189191628514000

Ade Supriyadi, anak kelima-lah, sejak tahun 2006 yang dengan teguh dan tekad kuat untuk terus meneruskan kerajinan Topeng Cirebon ini. Bersama 20-an pengrajin topeng, ia bertekad tetap mempertahankan budaya topeng Cirebon. “Topeng Cirebon ini adalah budaya yang harus terus dilestarikan. Kalau bukan kita orang Cirebon sendiri, siapa lagi?” tegas Ade sembari memahat Topeng Kelananya. “Dan yang penting Topeng Cirebon tetap ada, tidak punah selamanya,” tambahnya bersemangat.

[caption id="attachment_177532" align="alignnone" width="480" caption="Ade Supriyadi, Penerus Topeng Cirebon almarhum Hasan Nawi..."]

13371892471940404254
13371892471940404254
[/caption] Dengan Topeng Cirebon ini pula, sejak lama, telah memberikan manfaat bagi masyarakat banyak. Kayu jaran, alat pahat, media gambar, serta keringat-keringat cucuran, adalah usaha keras pemberdayaan masyarakat dari tradisi budaya kerajinan Topeng Cirebon ini. Semestinya ini adalah asset bangsa yang harus tetap didorong, agar tangan-tangan terampil dari sebuah perjuangan hidup, dapat dikenal hingga ke manca negara. Semua Maha Karya Indonesia...
13371893131592152091
13371893131592152091

Benang merah dari kacamata saya, meskipun mohon maaf tak selamanya benar, bahwa “Hal yang mati tak pernah selamanya meninggalkannya...” Salam. (rizaldo, karpetmerah 20120515)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun