Mohon tunggu...
Rizal Latiang
Rizal Latiang Mohon Tunggu... Mahasiswa -

الكتابة للمعرفة

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menghakimi tanpa Motivasi

3 Oktober 2018   20:00 Diperbarui: 3 Oktober 2018   20:00 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti halnya pasangan kehidupan, untuk menuju proses pernikahan membutuhkan tahap perkenalan, ta'arufan, chat-chatan, pendekatan, hingga puncak pelaminan..

Sebelum adanya HAM (hak asasi manusia) di sekolahan, bahkan di kehidupan manusia sehari-hari. Guru BK yang cenderung menyelesaikan masalah murid dengan memarahi, menyalahi, menghakimi, bahkan terkadang memukuli. Sehingga, peristiwa dahulu selalu terbayang dan menjadi pandangan siswa sekarang.

Pandangan siswa bahkan masyarakat setempat tentang guru BK cenderung negatif, asal menghakimi tanpa memberi motivasi, memarahi tanpa memberi solusi. Apa yang seharusnya dilakukan seorang guru BK jika berhadapan dengan situasi tersebut?? Bagaimana cara mengilangkan pandangan negatif tersebut??

langkah awal ialah dengan melakukan pendekatan, seperti halnya orang pacaran hingga menuju puncak pelaminan, meyakinkan pasangan menaruh kepercayaan saling pengertian menghindari pertengkaran. Semua itu berawalan dari kenalan, chat-chatan, nyaman, nikahan. Begitupun dengan guru BK, yang dilakukan terlebih dahulu ialah dengan cara pendekatan, perkenalan, meskipun pandanagan siswa sekolahan cenderung kurang mengenakan, akan tetapi guru BK harus melakukan tahap awal tersebut.

Penjelasan Pasal 28 ayat (3) dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemempuan guru sebagai bagaian dari masyarakat untuk berkomunakasi dan bergaul secara efektif dengan pesrta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan orang tua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar. Dalam artian, guru BK harus bisa berkolaborasi di tempat bekerja, mengambil peran dalam organisasi, mengimplementasikan kolaborasi antar profesi. Oleh sebab itu guru BK harus mempunyai kompetensi sosial, mengingat guru juga sebagai bagian dari manusia dan memerlukan kecakapan sosial yang fleksibel dalam membangun kehidupan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun