Mohon tunggu...
Rizal Latiang
Rizal Latiang Mohon Tunggu... Mahasiswa -

الكتابة للمعرفة

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keharmonisan Bimbingan Konseling

19 September 2018   01:17 Diperbarui: 19 September 2018   01:41 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejatinya tugas guru BK (Bimbingan Konseling) terkait dengan pengembangan diri peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, dan kepribadian peserta didik di sekolah. 

Lantas bagaimana sekolah/madrasah pada umumnya? Apakah tugas guru BK sudah berjalan dengan semestinya? Apakah bakat, minat, potensi siswa sudah terpenuhi seluruhnya?. Kebanyakan para siswa memandang guru BK itu guru yang galak, menakutkan, killer.

Sedangkan guru BK memiliki peran penting dalam melakukan pelayanan bimbingan dan konseling, lantas apa yg guru BK perbuat jikalau, menghadapi siswa yang berpandangan seperti itu? Sebenarnya ada beberapa cara untuk mengatasi hal tersebut, salah satunya ialah dengan membuka diri.

Sangat jarang para siswa akrab atau dekat dengan guru BK (Bimbingan Konseling) di sekolahannya, dikarenakan para guru BK tidak ada keterbukaan, sehingga para siswa ragu untuk mengutarakan masalah yang sedang dialami. Keraguan tersebut terjadi karena belum tumbuh kepercayaan terhadap guru tersebut. 

Itulah sebabnya ketika siswa berurusan dengan guru BK, para siswa hanya tertunduk ngangguk-ngangguk, meng-iyakan kata-kata dari guru BK seolah masuk telinga kiri keluar telinga kanan. Oleh sebab itu pentinganya keterbukaan guru BK dapat menimbulkan efek yang positif terhadap para siswa di sekolah.

Dengan membuka diri, guru BK (bimbingan Konseling) dapat menciptakan hubungan yang akrab, saling percaya, dan juga memberikan perasaan yang aman dan nyaman terhadap siswa di sekolah. Para siswa merasa bahwa, bukan hanya mereka saja yang memiliki masalah, melainkan orang lain juga memiliki masalah yang sama dan mampu mengatasinya. 

Dari gambaran tersebut akan memberikan penguatan kepada para siswa, dan juga menumbuhkan rasa percaya diri bahwa siswa tersebut mampu mengatasi masalah yang dihadapinya tersebut.hal ini dapat menggali permasalahan siswa tersebut, dan juga melaksanakan dengan kesungguhan hati solusi atau rencana tindakan yang dihasilkan dalam proses konseling.

Bagaimana dengan penerapan sehari-hari ?


Apakah artikel diatas hanya berlaku untuk guru BK saja? Tentu tidak. kita juga butuh untuk membuka diri agar lebih akrab dengan teman atau sahabat terdekat kita. Contoh kecilnya, ketika kita berpapasan dengan teman kita di jalan atau di tempat manapun, pasti hal pertama yang kita lakuin adalah berjabat tangan dan dilanjutkan dengan tanya kabar dan lainnya. 

Dengan berjabat tangan kita sudah membuka diri kita, kita sudah memberi satu sikap ke teman kita. penulis sendiri pernah mengalami ketika saat kumpul dan tidak berjabat tangan, dan disitu penulis merasa sungkan untuk menyapa, menyambung pembicaraan, ngobrol dan canda tawa lainnya. dari kisah pendek tersebut kita bisa memetik kesimpulan bahwa, pentingnya hal-hal kecil seperti berjabat tangan, karna dengan berjabat taangan kita telah membuka diri kita, kita sudah meng-akrabkan diri kita kepada yang lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun