Mbok
Duduk lah di sini disampingku,tak lama.
Ada banyak cerita yang ingin kubagi
Tentang kemaren,besok lusa tanpa hari ini,karena hari ini sudah tersaji sepotong tempe sepiring nasi, seperti yang biasa kita nikmati
Mbok aku tahu matamu tak buta serta tak tuli.
Darahmu mendidih melihat negeri mu carut marut
Tapi kamu terpaku takut diam-diam kentut.
Berharap bau nya sampai kehidung mereka yang tak henti saling cela
Mbok,cepatlah kesini..!
Lihatlah dilayar tivi,para politisi mulai saling obral janji.
Bicara itu ini bergerak kesana sini
Seperti monyet sedang onani
Mereka tak malu rakyat tahu bahwa
pantatnya penuh koreng karena sering menggoreng,berminyakan air kencing mereka sendiri yang kadang suka tercecer di balik rok mini para wanita yang mereka sabut sampah.
Aku sudah lelah,mbok.
Cepatlah kemari..!
Umur ku sudah renta.Jika lusa aku tutup usia,jangan kau tangisi..!
Carilah segara lelaki perjaka,yang bisa membuat kamu bahagia.Karena perjaka belum terbiasa mengobral janji dan berkata dusta.Bila nanti kau temui,ceritakan bahwa dirimu pernah punya suami yang begitu setia mencintai.
Katakan juga pada anak cucu kita kelak,dia pernah punya bapak yang pemberani dan galak,meski hanya dalam puisi dan coretan sajak.
*ujung jalan 122017
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI