Mohon tunggu...
Rizal Kurniawan
Rizal Kurniawan Mohon Tunggu... Lainnya - Endapan Peristiwa

Kebetulan kuliah Sastra

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

4 Kesibukan yang Cocok untuk Mahasiswa Saat Libur Panjang

22 Juli 2020   19:04 Diperbarui: 22 Juli 2020   18:59 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Setiap tipikal mahasiswa mempunyai persepsi yang berbeda-beda dalam mendefinisikan kuliah. Ada mahasiswa yang memilih untuk meneruskan studi belajar dengan kuliah hanya sebagai jalan pelarian dari tuntutan-tuntutan keluarga. 

Ya daripada disuruh kawin, mending kuliah lah, atau biar tidak telihat macam orang pengangguran selepas sekolah menengah atas, mending kuliah. Ada juga mahasiswa yang kuliah memang bener-bener ingin belajar lebih dalam untuk minat keilmuannya. Bahkan, ada mahasiswa yang memilih untuk kuliah hanya sebatas ikut-ikutan ataupun gaya-gayaan. 

Tidak ada yang salah dari mereka, yang salah adalah orang-orang yang berfikir bahwa orang yang tidak kuliah tidak akan sukses dan bahagia. Ini pemikiran yang cacat logika, jangan diterusin ya.. kuliah atau tidak kuliah itu pilihan kok, dan masa depan tidak ada yang tahu, kecuali kamu sedang akting ingin menjadi Tuhan.

Dari sekian banyak model-model mahasiswa, saat ini, mereka mungkin sedang mengalami semacam perasaan dilematis, jenuh atau perasaan semacamnya. Mereka harus menghadapi libur panjang -- bahkan sangat panjaaaaaang sekali--  dengan segala keterbatasan; terbatas oleh protokol-protokol kesehatan atau slogan-slogan pasar yang terus mengimbau masyarakat agar di rumah saja. 

Terhitung sejak akhir maret, semenjak virus corona nimbrung dalam percaturan dunia, segala intansi-instansi pendidikan di semua jenjang memilih merekonstruksi kegiatan belajar mengajarnya. Tak terkecuali jenjang kampus. Ada kampus-kampus yang mensubstitusikan kegiatan belajar mengajar yang awalnya tatap muka atau konvensional diganti menjadi kuliah daring lewat aplikasi-aplikasi. 

Ada kampus-kampus yang para dosennya hanya tahu soal memberi tugas kepada mahasiswa, tapi enggan memberi materi-materi yang mendukung kapasitas pengetahuan mahasiswa. 

Alih-alih mengasah jiwa intelektualitas, para mahasiswa malah semakin rajin dan ajeg mengisi timeline-timeline, instastory, atau story wasap dengan curahan sambat yang frekuensinya melebihi tugas-tugas dari para dosen yang datang bertubi-tubi itu sendiri. Mulai dari sambat tentang krisis pemasukan karena kuliah libur sampai perbincangan-perbincangan yang agak "serius" terkait bantuan dari kampus dan keringanan UKT.

Nah, berawal dari pengamatan sederhana singkat saya ketika scrolling sosmed, -- melihat berbagai perembangan kawan-kawan saya,-- di sini saya bermaksud merangkum kegiatan-kegiatan yang mungkin cocok untuk dilakukan mahasiswa dalam menghadapi liburan panjang, yang lamanya na'udzubillah ini. Berikut 4 cara yang dapat dipilih para mahasiswa dalam mengisi liburan panjang kali ini.

1. Wirausaha

Wirausaha saya taruh di posisi pertama, berwirausaha memang menjadi kegiatan yang -- menurut pengamatan saya -- paling banyak dilakukan sebagian besar mahasiswa dalam menghadapi liburan panjang dan krisis pemasukkan. Selain cukup mudah, asalkan telaten dan punya tekad. 

Wirausaha menjadi kegiatan yang menguntungkan dari segi materi maupun pengalaman. Di samping berpotensi mendatangkan profit, berwirausaha juga mengajarkan kita cara manajemen dan memikirikan strategi marketing dengan cekatan dan trengginas. 

Biarpun hanya belajar dasar tentang analisis SWOT, secara tidak langsung, wirausaha dapat memupuk mental ataupun insting menjual barang dengan baik, dan itu terjadi secara alamiah, tentunya jika dilakukan secara tekun. 

Wirausaha apa sih yang cocok? Banyak kok, teman-teman saya ada yang belajar wirausaha dengan berjualan makanan secara online, dari ceker pedas, pancake durian, usus bakar sampai empek-empek. Jika saya melihat teman-teman saya itu, mereka agaknya cukup menikmati aktivitas wirausahanya. Nah, kamu kapan mau wirausaha?

2. Cari kerja atau magang

Cari pekerjaan atau magang saya tempatkan di urutan nomor dua. Biasanya, mahasiswa dengan tipikal seperti ini rata-rata mempunyai fikiran, "mau wirausaha ndak tau mau wirausaha apa, kayaknya nama-nama usaha udah dipakai semua, mending cari kerja atau magang aja, buat pengalaman", ini hanya asumsi sih, saya yakin semuanya tidak berfikiran seperti itu. 

Mencari kerja atau magang menjadi pilihan kegiatan yang cukup punya "daya pertolongan" untuk para mahasiswa yang nganggur, gabut, tak punya kesibukan apa-apa dan tidak tau mau ngapain.

Memang, mencari kerja atau tempat magang tidak sesederhana dan tidak seinstan yang saya kira, jika melamar di instansi yang agak besar dan bonafid, pasti ada seleksi berkas yang cukup ruwet, wawancara dan sebagainya. Hal seperti itu pasti akan terbayang sangat merepotkan, apalagi jika tidak punya ma'unah yang sering kita sebut sebagai "orang dalam". 

Tapi tenang, banyak kok, insyaallah, pekerjaan yang mungkin tak perlu berbelit-belit dalam urusan berkas, seperti jadi penjaga toko-toko, warnet, atau jadi direksi tata kota atau tukang parkir di rumah makan atau cafe-cafe. 

Tak perlu malu, yang penting halal dan dapat menambah uang jajan. Kata Pram, yang seharusnya malu adalah mereka yang tidak bekerja. Pokoknya tetap semangat eaaa!

3. Bantu Ortu

Bantu ortu (orang tua) menempati posisi ketiga sebagai aktivitas, yang mungkin, bisa dijadikan refrensi kegiatan dalam mengahadapi libur panjang. Selain mulia dan dapat menjadikan kita sebagai anak yang soleh dan solehah, membantu orang tua menjadi kegiatan yang patut untuk dijadikan pertimbangan. 

Kalau lagi hoki, kita dapat uang jajan untuk sekedar dibuat nongkrong bareng temen-temen atau ditabung. Bantu orang tua di sini jangan  diartikan sebagai kerja-kerja yang besifat badani saja, kita juga dapat membantu secara ruhani, seperti membahagiakan perasan mereka.

Mulai dari menjaga toko jika punya toko, membantu di sawah jika punya sawah, belanja keperluan rumah tangga ke pasar, ngemong adik, cuci-cuci piring, bersih-bersih rumah dan sebagainya. Saya yakin, selain berpotensi membahagiakan mereka, kelak, hidup kita akan bahagia jika membantunya dengan ikhlas. eh kok jadi cerama sih. Lanjuuuut.

4. Mendalami Hobi

Mendalami hobi berada di posisi pamungkas. Sebab dia hanya berurusan dengan pencapaian kebahagian personal. Artinya, kegiatan ini hanya berpusat pada orientasi diri sendiri. Definisi hobi di sini saya artikan sebagaimana makna pada umumnya.

Seperti menulis, membaca, mancing, game online, bahkan mager, eits, tunggu dulu, mager juga termasuk hobi kan? Hehe. Tapi dari sekian banyak hobi, mungkin hobi seperti bersepeda, jooging dan bercocok tanam hidroponik menjadi hobi masyarakat yang tergolong "baru", dari yang awalnya biasa-biasa saja hingga menjadi hobi yang banyak diikuti, bahkan menjadi trand dan gaya hidup.

Itulah 4 cara yang saya rangkum setelah saya melakukan observasi ala kadar hanya berbekal scrolling sosial media dan mengamati realitas saat ini secara patah-patah dan terkesan sesempatnya. 

Jika rangkuman singkat yang sederhana ini terlihat klise, boleh ditambah sebagai refrensi kegiatan para mahasiswa-mahasiswi dalam menghadapi gencatan senjata dengan kampus dan tugas-tugas kuliah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun