Mohon tunggu...
Rizali Noor
Rizali Noor Mohon Tunggu... Entrepreneur - Lecturer - Diplomat -

Seorang yang berfikir out of the box dan berusaha menjadi manusia yang bermanfaat untuk manusia lainnya...

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Zaman Modern, Saatnya Hidup Tanpa Pembantu Rumah Tangga

3 Juni 2016   23:53 Diperbarui: 4 Juni 2016   00:13 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Lalu apa yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk menghindari masalah ini?

Berkaca kepada negara maju, mereka sudah tidak lagi menggunakan pembantu rumah yang menginap di rumah. Selain mengganggu privasi, pembantu dirumah juga menambah pengeluaran. Oleh sebab itu, peran pembantu rumah di negara maju digantikan oleh sebuah industri cleaning service yang professional.

Di Jakarta, saat ini sudah mulai bermunculan jasa pembersihan rumah professional yang dapat menggantikan peran pembantu rumah. Salah satunya adalah Sapulidi Professional. (www.sapulidi.co). Sapulidi memberikan pelayanan professional dalam membersihkan rumah dan sekaligus membantu menguruskan laundry.

Sapulidi bekerja seperti petugas housekeeping Hotel membersihkan kamar secara rutin. Hanya bedanya, Sapulidi bekerja membersihkan rumah anda.

Jasa seperti sapulidi memang belum banyak di Indonesia. Hal ini karena pemahaman masyarakat Indonesia yang masih terperangkap dengan pola lama yang lebih menginginkan pembantu rumah karena pembantu rumah bisa bekerja lama dirumah dan lebih murah. Sebuah anggapan yang salah, Kenapa?

Seorang pembantu rumah juga harus disetarakan dengan pekerja lainnya dan dengan mempekerjakan pembantu rumah yang dipaksa bekerja dengan waktu kerja yang panjang tanpa kenal waktu, justru akan berbalik menjadi bumerang. Tidak ada seorang pun pembantu rumah yang rela bekerja setiap hari dan dengan jangka waktu yang panjang. Mereka juga menuntut waktu libur dan memiliki me timedengan cara hang out bersama teman-teman. Hal ini bertentangan dengan keinginan majikan yang biasanya terlalu protektif dan mengakibatkan tidak betahnya pembantu rumah.

Selain itu, mempekerjakan pembantu rumah juga lebih murah daripada menggunakan jasa professional. Ini juga salah. Biasanya, kita menghitung biaya pembantu rumah hanya berdasarkan besaran gaji yang dibayarkan. Pada kenyataannya, jumlah yang dibayarkan jauh lebih besar dari pada itu karena disamping gaji, masih ada komponen biaya lain seperti uang makan, sewa ruangan, uang pulsa, THR, uang kebutuhan sehari-hari, kasbon, dan biaya sosial.

Apa itu biaya sosial?adalah sebuah resiko negatif dari memiliki seorang pembantu rumah. Coba bayangkan, ketika memiliki seorang pembantu rumah, terdapat resiko privasi kita tidak terjaga sehingga rahasia dapur menjadi perbincangan tetangga satu komplek. Contoh lain, terkadang kita memiliki pembantu rumah yang ramah dengan semua orang sehingga mengajak temannya masuk ke rumah kita tanpa seizin tuan rumah. Resikonya? sangat besar sekali.

Dengan demikian, tidaklah mengherankan jika kasus-kasus yang melibatkan pembantu rumah/baby sitter selalu terjadi. Dan hanya dengan mengubah pandangan dan pola hiduplah kasus-kasus seperti ini dapat dikurangi. Jaman sekarang bukanlah jaman menggunakan seorang pembantu rumah, sekarang ini adalah jamannya menggunakan jasa pembersihan rumah professional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun