Aku masih ingat, kala Ramadhan itu akau berpamitan padamu pergi ke pondok pesantren untuk mengikuti Ngaji Kilatan. Sebelum keberangkatanku ke pondok, aku berpikir ini akan menjadi kesempatan bagiku untuk mengungkapkan perasaanku dan menunggu jawabanmu setelah kepulangan dari pondok.
Dan benar adanya, aku mengungkapkan perasaan itu dengan hati yang penuh debaran dahsyat.
"Mas sebenarnya suka sama kamu sudah sejak lama, tapi awalnya ingin mengungkapkan ketika waktu mendekati untuk meminangmu. Berhubung hari ini aku pergi ke pondok, aku akan menunggu jawaban darimu setelah kepulanganku dari pondok"
Usai memberikan pesan tersebut, langsung ku tancap gas untuk berangkat ke pondok pesantren. Tidak terasa waktu semakin cepat hingga akhirnya aku sudah berada di rumah lagi. Dengan mengirimkan pesan singkat pertama, aku berharap akan ada jawaban yang tidak membuatku kecewa.
Dan ternyata benar adanya, jawaban darimu yang mau menerima akan cintaku membuatku merasa sebagai orang paling bahagia di dunia ini. Pada tahun-tahun selanjutnya kita semakin dekat untuk menikmati indahnya dunia ini.
Dan sekarang, inilah kita yang membangun bahtera rumah tangga bersama. Temanilah aku dalam segala kondisiku, percayalah hingga saat ini aku tetap selalu ingin membahagiakanmu agar aku dapat selalu melihat senyum manis itu keluar dari wajahmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H