Pentingnya Edukasi seksualÂ
Belakangan ini kasus pelecehan ataupun kekerasan seksual semakin meningkat di pemberitaan media massa. Jumlah kasus yang terjadi pun sekarang ibarat fenomena gunung es. Kebanyakan para korban lebih memilih untuk diam. Kasus pelecehan ataupun kekerasan seksual tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga banyak terhadap anak-anak. Di Indonesia, pengetahuan seks masih dianggap sebagai satu hal yang tabu untuk diberikan kepada remaja apalagi anak-anak. Orangtua dan kebanyakan orang dewasa merasa risih saat anak-anak dan remaja menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan seks, sehingga memilih untuk mengalihkan pembicaraan. Padahal pengetahuan seks itu penting diajarkan sejak dini pada anak. Baik anak laki-laki maupun perempuan harus mendapatkan itu, terutama dimulai dari keluarga lebih dulu.
Hal ini diperlukan agar mereka mengetahui bagaimana perilaku seksual yang sehat serta mencegah terjadinya pelecehan seksual. Jangan sampai anak terlanjur mendapatkan informasi yang kurang tepat seputar seks dari sumber yang tidak dapat dipercaya, misalnya teman sebaya atau internet. Anak juga perlu tahu bahwa sebagai orangtua, mereka bisa diajak berdiskusi seputar topik tersebut. Ketika anak sudah diberikan edukasi seks atau pendidikan seksual sejak dini, di masa remaja ia pun tidak merasa canggung dan lebih bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.
Adapun beberapa alasan pentingnya memberikan pendidikan atau pengetahuan seks kepada anak,yaitu :
Memenuhi rasa ingin tahu anak
Setiap anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, apalagi saat memasuki usia remaja. Peran pengetahuan seks sangat penting untuk menghilangkan rasa penasaran anak. Pengetahuan seks juga dapat menjadi bekal bagi anak untuk menyaring berbagai informasi seks yang simpang-siur di luar sana.
Mencegah anak melakukan aktivitas seksual yang tidak benar
Sekarang ini banyak anak remaja yang melakukan aktivitas seksual sebelum menikah. Kebanyakan dari mereka melakukan hal ini hanya untuk coba-coba atau terpengaruh terhadap lingkungan yang tidak sehat. Bila telah mendapatkan pengetahuan seks sejak dini, diharapkan anak dapat menghindari aktivitas seksual yang seperti ini.
Agar anak tidak terkejut saat memasuki usia pubertas
Banyak perubahan yang terjadi pada fisik anak saat memasuki usia pubertas. Hal ini terkadang membuat anak terkejut. Pada anak perempuan mengalami menstruasi pertama kali, atau anak laki-laki kali pertama kali mimpi basah. Agar anak dapat menerima perubahan ini dengan mudah, orang tua perlu memberikan pengetahuan tentang seks sejak dini.
Mencegah anak dari pelecehan seksual
Pendidikan seks juga membantu melindungi anak-anak dari risiko pelecehan seksual. Dengan memberikan informasi tentang batasan tubuh dan bagaimana merespons situasi yang tidak pantas secara seksual, anak-anak akan lebih mampu mengenali dan melaporkan perilaku yang tidak pantas kepada orang dewasa yang dapat dipercaya.
Telah tercatat pada Komnas perempuan terakhir kali pada Mei 2022- Desember 2023 ada 4.179 kasus kekerasan maupun pelecehan seksual. Laporan yang paling banyak diterima adalah kekerasan seksual berbasis elektronik (KSBE). Kasus KSBE yang diterima Komnas perempuan mencapai 2.776 kasus. Sementara itu ada 623 kasus pelecehan seksual dan sisanya adalah kasus pemerkosaan.Â
Kasus-kasus seperti ini kemungkinan besarnya berawal dari ketidaktahuan dan kurangnya edukasi atau pemahaman tentang hal tersebut. Memberikan pendidikan seks bagi anak-anak dan remaja sangatlah penting. Tujuan pendidikan seks adalah agar anak-anak memiliki pemahaman mengenai anatomi tubuh manusia, sistem reproduksi, hingga penyakit seksual yang menular. Dengan memberikan edukasi seks yang tepat, kita dapat mencegah terjadinya perilaku seksual yang merugikan mereka, dapat melawan efekk buruk media dan lingkungan, serta membangun kepercayaan dalam keluarga agar anak berbicara terbuka, sehingga memungkinkan orang tua memberikan informasi yang sesuai dan akurat. Hal ini juga dapat mencegah anak mencari sumber yang tidak tepat, seperti video porno.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H