Mohon tunggu...
rizaldidamar samudra01
rizaldidamar samudra01 Mohon Tunggu... Mahasiswa - pelajar/mahasiswa

saya suka mempelajari hal hal baru yang unik atau menarik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menurunnya Etika Anak Karena Tontonannya

22 Januari 2024   13:39 Diperbarui: 22 Januari 2024   14:01 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Etika atau nilai moral yang menjadi pedoman bagi seseorang ataupun kelompok dalam mengatur perilakunya. Etika dapat dijadikan sistem nilai dalam kehidupan manusia baik perorangan maupun bermasyarakat di lingkungan pergaulannya, karena tingkah laku seseorang atau kelompok di lingkungan pergaulan terikat oleh aturan dan prinsip terkait tingkah laku yang ada. Dalam kehidupan bermasyarakat orang-orang akan memperhatikan dan menilai mengenai etika seseorang maupun kelompok tanpa mengenal usia, maka dari itu etika yang baik seharusnya di tanamkan sejak dini pada anak-anak.

Namun anak-anak sekarang mengalami penurunan etika baik di lingkungan rumah maupun sekolah. Seperti ucapan atau perilakunya yang disebabkan oleh banyak faktor, contohnya tontonan yang dilihat. Seperti pada kasus pembunuhan balita yang di lakukan oleh remaja berusia 15 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat. Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, pelaku terdorong melakukan hal tersebut disebabkan pelaku yang gemar menonton film horor seperti film Chucky dan slenderman yang memiliki berbagai adegan kekerasan di dalamnya.

Sejumlah penelitian juga menyebutkan, anak-anak yang menonton video kekerasan rentan melakukan tindak kekerasan, ini menandakan bahwa tontonan pada anak dapat mempengaruhi tingkah lakunya. Oleh karena itu diharapkan peran penting orang tua dalam memantau tontonan yang dilihat oleh anak-anak, karena tontonan seperti ini dapat dengan mudah diakses di berbagai kalangan termasuk anak-anak. Diharapkan orang tua dapat mengontrol hp atau sarana komunikasi lain yang diakses oleh anaknya, dengan harapan dapat mencegah kejadian seperti ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun