Mohon tunggu...
Rizal Damara
Rizal Damara Mohon Tunggu... -

Standart, simple, ergonomis dan ekonomis..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Salingsapa.com & Artav Antivirus The New Plagiatisme

14 Februari 2011   02:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:37 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dalam sepekan ini saya mendapatkan pemberitaan di media-media sosial seperti Kaskus, Kompasiana, dll, dll, disebutkan bahwa sang empunya situs jejaring sosial Salingsapa.com yakni bocah kelas 1 SMP yang bernama Muhammad Yahya Harlan, ternyata bukan murni hasil ciptaannya sendiri melainkan Yahya hanya membeli script open source Jcow. Sungguh menjadi pemberitaan yang sangat miris sekali, dimana pada awalnya sangat dielu-elukan sekali penemuan bocah kecil ini (bahkan oleh Pemerintah, dan bahkan ada juga masyarakat yang memberikan warning jangan sampai hasil penemuan ini diklaim oleh pihak Malaysia :D).

Lalu ada juga pemberitaan serupa soal seorang anak kelas 2 SMP juga asal Kota Bandung yang bernama Arrival Dwi Sentosa telah berhasil membuat sebuah program Antivirus yang diberi nama Artav. Bahkan diklaim sejak kemunculannya, ratingnya sudah menempati posisi ketiga dalam rate antivirus lokal yang ada di Indonesia. Namun cerita ini tampaknya bernasib sama seperti apa yang sudah diceritakan diatas. Ternyata tudingan bahwa Artav sudah menjiplak Source Code Al-antivirus telah mengemuka di Kaskus, meskipun tudingan tersebut sampai saat ini belum juga diklarifikasi oleh pihak Arrival Dwi Sentosa.

Budaya Plagiatisme rupanya sudah menjadi hobby bagi masyarakat Indonesia. Kalau dulu kita menemui kasus-kasus plagiatisme hanya dalam tataran akademis, entertainment n reality show, dan dunia musik, namun di era belakangan ini kita juga disajikan pada kasus-kasus plagiatisme di dunia maya. Hal ini dimungkinkan terjadi mengingat terdapat pundi-pundi rupiah yang dapat dihasilkan didalam alam dunia maya. Melihat adanya peluang yang menghasilkan di alam dunia maya inilah yang kemudian berkembang ide untuk membuat suatu gebrakan baru (dengan menggunakan seorang anak kecil sebagai tokoh utamanya) di dalam alam dunia maya. Namun tampaknya ide besar tersebut tidak dibarengi dengan bekal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang mapan, sehingga terjadilah praktek Plagiatisme demi menggapai ide besar tersebut.

Meskipun berbau Plagiatisme didalamnya, tetapi tidak mengurangi rasa apresiasi saya terhadap pengembangan yang telah dilakukan kedua bocah kecil ini. Yah mudah-mudahan saja apa yang dilakukan oleh dua orang anak SMP tersebut bisa mengikuti keberhasilan Mark Zuckerberg dalam mengais pundi-pundi USD lewat jejaring sosial facebook miliknya dan juga bisa mengikuti keberhasilan Tzar Eugene Kaspersky, sang penemu, pendiri sekaligus CEO Kaspersky Lab (:D).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun