Membuat kolam ikan tidak begitu sulit untuk dilakukan pada awal mulanya. Namun setelah diperiksa kembali kesulitan disadari pada saat sudah membentuk menjadi kolam. Tapi kondisi kolam dalam keadaan bocor sehingga air yang ditampung keluar sampai habis.
Perasaan kecewanya mulai dirasakan apabila kegagalan terjadi saat penyelesaian. Kesalahan dapat terjadi ketika membuat adonan semen dan pasir kurang sesuai. Ataupun pemasangan batu bata yang kurang rapat.Â
Ketika memperbaiki rembesan air akibat dari kebocoran kolam. Memerlukan pelapisan pengeras adonan beton untuk menekan lubang yang bocor.
Kajian Pustaka
Material yang diperlukan untuk membuat kolam ikan diantaranya
Pasir
Material pasir biasa bercampur dengan kerikil. Sebab itu perlu melakukan pengayakan untuk mendapatkan pasir yang halus. Jika pasir bercampur dengan kerikil susah dilakukan untuk menghaluskan dasaran kolam. Tidak hanya dasar kolam dinding kolam juga nantinya akan memerlukan pasir yang halus.
Semen
Material semen digunakan untuk pencampuran pasir supaya berubah menjadi beton. Pecampuran dilakukan dengan mengunakan air. Beton yang dibutuhkan untuk membuat kolam adalah keadaan beton yang tidak mudah retak.
Batu Bata
Material batu bata yang digunakan berwarna putih. Umumnya didaerah menggunakan batu bata jenis ini yang terbentuk dari proses pengerasan kapur. Batu bata jenis kapur dapat menempel dengan beton tidak memerlukan waktu yang lama.
Pelapis Beton
Material pelapis beton terdapat banyak jenis macamnya. Terdapat pelapis yang dicampurkan saat membuat beton. Ada juga yang bisa digunakan pelapis kalau beton kolam retak dan bocor dilapisi atasnya. Berikut macam pelapis beton yang digunakan membuat kolam ikan.
Additon adalah campuran yang dibutuhkan saat membuat adonan beton. Addition berisi kemasan cairan kental berwarna gelap. Cairan serupa dengan warna aspal sehingga kalau dilapiskan ke kolam permukaan menjadi gelap.
Blassbond adalah pelapis yang dapat digunakan ketika sudah membentuk kolam. Blassbond berisi cairan seperti warna susu. Tapi kegunaannya cairan tersebut perekat semen yang dilapiskan kepermukaan supaya halus dan tidak bocor.
Studi Kasus
Penelitian ini berdasarkan pembuatan kolam ikan di lokasi UD Mandiri Lancar Jaya P Sartim. Kegiatan yang dilakukan berdasarkan pengalaman yang sudah pernah terjadi ketika membuat kolam ikan. Penggunaan marerial terdapat kelebihan dan kekurangan masing masing. Penjelasan dimulai dari kebocoran yang terjadi saat kolam sudah terbentuk.
Berikut kondisi kolam yang telah diberi pelapis Additon pada permukaan. Cara dengan mencampur laruran dengan semen dan air sesuai kebutuhan. Dinding pada kolam sudah kondisi dilapisi semen dan pasir biasa disebut plaster permukaan.Â
Kebetulan cairan Additon belum tercampur saat pelester permukaan kolam. Cairan tersebut terpakai setelah selesai plester permukaan kemudian dilapisi kembali dengan cairan yang sudah dicampur sesuai kebutuhan.Â
Cara menempelkannya dengan menggunakan kuas hingga permukaan tertutup merata. Setelah permukaan terutup biarkan cairan kering selama 45 jam. Hasilnya setelah diberikan air permukaan air berubah menjadi keruh mengikuti warna permukaan kolam yang dilapisi pengeras beton.Â
Keadaan kolam juga masih merembes kebocoran setelah selesai dilapisi pengeras beton. Akan tetapi masih ada cara lain menggunakan cairan Blassbond untuk menutupi permukaan yang sudah terlanjur menggunakan cairan Additon.
 Cara penggunaan sama dengan sebelumnya cuman perbedaan kemasan bisa digunakan untuk mengukur pencampuran yang sesuai dengan langkah penggunakan seharusnya. Langkah penggunaan menggunakan ukuran tutup kemasan. Jadi setiap pencampuran yang dibutuhkan gunakan saja tutup untuk menyesuaikan.
Berikut kondisi kolam yang selesai dilapisi dengan Blassbond tidak mengalami kebocoran. Pelapisan dilakukan sebanyak sekali dengan menunggu kering selama 45 jam. Sengaja lokasi yang digunakan pembuatan berada diatas teras rumah. Karena lumayan luas teras rumah sehingga dapat digunakan pembuatan.
Kesimpulan
Kolam yang terbuat diteras rumah lebih mudah perawatan ikan. Tanpa memerlukan bantuan Aerator dan Filter yang biasa digunakan untuk akuarium. Ikan masih dapat bertahan hidup sesuai dengan mengikuti perubahan iklim yang ada.Â
Perubahan pada ikan lebih aktif jika berada dikolam dibandingkan kalau diakuarium. Pemisah yang terbuat dari kerikit sering dirusakan akibat keaktifan ikan. Kemungkinan ikan penasaran adanya pemisah dari kerikit didalam kolam sehingga menyerobot keluar.Â
Akhirnya ikan hidup bebas dikolam tanpa ada jaring pemisah ikan yang ukuran besar dan kecil hidup berdampingan secara tidak sengaja. Akan tetapi ikan kecil bisa saja menjadi mangsa ikan yang lebih besar. Seperti contoh ikan Moly bisa dimakan ikan Lohan jika bercampur dalam satu kolam.
Saran
Kolam ikan yang dibuat sengaja tidak sedalam kolam yang terbuar dari terpal. Lantaran ingin mempermudah melihat kondisi ikan didalam kolam. Kalau memiliki kolam ukuran seperti ini mudah bermain dengan ikan yang berada didalam kolam. Kekurangannya saat melakukan pengisian air kolam perlu menarik keatas teras. Sehingga kebanyakan malas untuk menguras dan mengisi air kolam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H