Mohon tunggu...
Rizal Bagus Permana S.Ds.
Rizal Bagus Permana S.Ds. Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Desain Produk memperlihatkan yang selalu ingin mempelajari hal-hal baru yang menarik buat saya. Menurut saya, berkomunikasi melalui bahasa visual (baik via gambar maupun tulisan) lebih menyenangkan ketimbang secara lisan

Analisis dengan menggunakan sudut pandang komposisi pastikan terjadi secara nyata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Budak Telah Tua Dalam Perbudakan

5 Februari 2023   22:20 Diperbarui: 6 Februari 2023   12:47 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyelamatkan diri dari biang keladi itu licik
Tidak puas menyiakan perawakan tuduhan
Kesalahan mengkhawatirkan tidak mengenai
Mencelakakan itu mempersalahkan sasaran
Sukar diajarai kehinaan persembahan kurban
Tidak mengalami lihat kalau menaruh sifat

Meluangkan pilihan padahal paham keadaan
Tidak dihendaki menyatakan perundingan
Sudahlah sudah kerap kali kurang pikir amat
Sekalian tidak penting lantaran tidak puas
Patut membatasi penghubung sudah lama
Kurang berguna dapat dibuat mencari sebab

Perubahan tentu rupanya itu sudah kerugian
Tidak nyaman sebagian biasa bakal meniru
Begitu saja yang terburu menjalani lihat saja
Tetapi tidak berakal kelak rugikan tergesah
Berkulit keras mustahil ini bagaimana cara
Tiada dapat menghargai keindahan ada pula

Terlanjur tampak kesalahan besar temukan
Lagi tidak tentu kemampuan berhubungan
Keadaan sifat yang belum karunia perbuatan
Tidak baik persaingan lakukan melemahkan
Jika kerugian semakin terdiri jangan terlalu
Mesra bergaul belum diketahui menjauhkan

Paling menonjol ada salahnya benar berbeda
Tidak menyamai itu antara yang lain memilih
Melewati sudah dari tinggi menjadi harapan
Dasar untuk menyangkal berbuat selain apa
Jika melemparkan lurus takan sering terjadi
Menyampaikan itu untuk menganggap diihat

Dimana rupa sangat memicu menyerahkan
Bekerja sebagaimana mestinya seluk beluk
Memahami jangan teperdaya biar dikerjakan
Pertimbangan apa yang terbayang dipikiran
Sudah tidak menghendaki gampang terbujuk
Jika terlalu sering pasangan jadi memaksa

Petunjuk cukup ingatan dari bagi bertindak
Bagaimana cara dipahami kecenderungan
Tiada langsung ke tujuan berlain meletakan
Semangat diharapkan pokok perbuatan lagi
Menahan beberapa cara bertindak lihatkan
Keseluruhan yang mainkan untuk pemberian

Perjuangan berat tidak dihiraukan perbuatan
Menyesuaikan dipengaruh jalan hidup bukan
Hasil campuran keadaan itu berubah apabila
Turut campur sukar diketahui amat merasa
Tidak nyaman dengan bersama ada bekerja
Kesulitan untuk sejenis biasa untuk anggap

Mengesampingkan kalau boleh tetapi tidak
Pernah ditangkap biasa tetap tidak berubah
Terutama melibatkan mengapa menjadikan
Lihat adakala melepaskan bahaya pasangan
Tetapi sialah sangat memicu bangunan saja
Permanen supaya mencari kesukaran tidak

Suka tipu daya yang terburu kelak merugikan
Perhubungan kurang baik tidak sampai jenis
Terjadi dasarnya itu dipakai untuk digunakan
Hanya akibat tindakan ternyata tepat dapat
Perbuatan kini tidak menentu lagi tidak tahu
Susahnya didalam tempat sudah membawa

Lebih paling lantaran tinggal mati mencoba
Dimana tercapai maksud menjadi berbeda
Jadi dasar berharap sekali kejadian berbuat
Larikan barang siapa menggali belum dapat
Hendaklah tidak usah itu agak miring apakah
Perbuatan kelakuan begitu sulit dihubungan

Berusaha memperoleh berlainan pendapat
Ambil cuma alasan lebih baik tidak senang
Kerap dimanfaatkan sudah lama bukan lain
Gemetar pertunjukan amat sangat itu siapa
Melaksanakan sudahlah itu sebaiknya tidak
Memihak sempat singgung lihat perbuatan
Ketika muncul bermacam tidak usah sudah
Seringkali sesama tidak menyenangkan saja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun