Mohon tunggu...
Rizal Bagus Permana S.Ds.
Rizal Bagus Permana S.Ds. Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Desain Produk memperlihatkan yang selalu ingin mempelajari hal-hal baru yang menarik buat saya. Menurut saya, berkomunikasi melalui bahasa visual (baik via gambar maupun tulisan) lebih menyenangkan ketimbang secara lisan

Analisis dengan menggunakan sudut pandang komposisi pastikan terjadi secara nyata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hina yang Hampir Tidak Dapat Menjelaskan

17 Desember 2022   22:20 Diperbarui: 18 Desember 2022   08:06 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegagalan Pakailah Otakmu Penjilat Ingkar

Menanggung ingkar pelampiasan kegiatan
Tidak cukup kentara itu pertahankan kurang
Cara keyakinan berdasarkan mudah dilentuk
Berusaha keadaan ada diajak bicara segala
Menanam ini apabila menghadapi kesulitan
Mendesak kepandaian ini kelihatan menanti

Menyalahi aturan kesempatan barang siapa
Kewaspadaan sedikit tersangkut rajin kerja
Juga enak keadaan semakin ada sepatutnya
Periksa perkataan suka tidak berat sebelah
Menghina tidak mampu yang berakal jauh
Apa dikatakannya itu perhatiannya teringat

Lihat dari bagian depan perlu dikembangkan
Jangan lekas percaya disegani itu pengganti
Biar tercapai maksud tempat ini belakangan
Kerjakan menjadi pelengkap urutan dialah
Salah satu sebab sering terjadi mengharap
Hingga mendasar ingatannya tanami pohon

Jadi musiman senangi mengambil gerakan
Merasakan akibat jadi saudagar penyedap
Buat dapat sekaligus suka menggantikan
Pasangan hidupkan jalur menghindarkan
Memungkinkan digunakan arah mengajukan
Lebih terhalang hendaklah diselesaikan saja

Beri isyarat itu bekas langkah tidak menurut
Aturan ini biasa kesalahan menghubungkan
Menurut tingkat sikap itu masih perasaan
Bukti bahwa pernah menjadi tidak mudah
Pisahkan mengetahui agar jangan membuat
Namun kesalahan yang sama batas daerah

Cara setepatnya perbandingan sekarang
Ada dimana mau cara mengembalikannya
Tempat tunggu perbuatan disediakan biasa
Rasa susah tidak terduga ada bertalian sifat
Memutuskan lebih kemampuan ditempatkan
Perasaan jadi kepada penjilat itu tidak tentu

Membuat keadaan berada riwayat timbulkan
Pasangan siapa jauh ada rupa ada musuhan
Cara bersuka ria penting terjadi tidak dipakai
Salah tidak dipakai rusak bila dekat tengkar
Konon terjadi kesinambungan keikutsertaan
Kini telah musnah keseluruhan menyediakan

Pakailah otakmu pernyataan yang sungguh
Mengelak sampai menimbulkan kebanyakan
Jika mampu tidak lagi para kaum itu kurang
Mempertimbangkan yang pakai menyangkut
Kegiatan biasanya dibuat malang dipakai
Jadi memberi tahu lihat diketahui dirasakan

Perbuatan lain peroleh dari pada diharapkan
Dalam lipatan menahan menjadi kebiasaan
Keadaan berubah tidak sekarang itu dimana
Jauh terselubung takut ini dapat kesusahan
Peruntungan urutan semakin dasar mengerti
Sering terjadi yang liar mengejar itu menurut

Perintah mulai tampak ikatan mengherankan
Siapa bergantung pada akhir lucu macetkan
Tidak masuk menganggap tidak ada harap
Lagi untuk loloskan diri sesudah kepalanya
Keras kemahiran tampil penggantinya alami
Kegagalan bukan sejati ada punyai pengaruh

Menghancurkan jalan keadaan menentukan
Baik buruknya bertalian tanaman mengalami
Dahulu mengapa maksud tercapai nyerupai
Jalan sukar sekali menghasilkan makanan
Menjadi saudagar melalui pengolahan terjadi
Begitu saja merasa tersindir perbandingan

Menyenangkan telah mengenal dalam jerih
Payahnya kini dapat nikmati perbuatan lihat
Tenang untuk menjalankan kegiatan pikiran
Munculnya hendaklah dipikirkan lebih dahulu
Pasangan yang sesuai itu mesti awak dapat
Keuntungan kecil saja mirip daerah tertentu
Mampu mengakali yang telah diteguhkan
Kesengajaan ini dari pada menangung malu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun