Mohon tunggu...
Rizal Bagus Permana S.Ds.
Rizal Bagus Permana S.Ds. Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Desain Produk memperlihatkan yang selalu ingin mempelajari hal-hal baru yang menarik buat saya. Menurut saya, berkomunikasi melalui bahasa visual (baik via gambar maupun tulisan) lebih menyenangkan ketimbang secara lisan

Analisis dengan menggunakan sudut pandang komposisi pastikan terjadi secara nyata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Demi Ibumu Kecuali Terpelesetnya Lisan

4 Desember 2022   22:20 Diperbarui: 5 Desember 2022   08:10 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengurus keadaan betapa tidak herankan
Situasi kebiasaan berlangsung cukup ada
Penindasan menerima yang terlihat sudah
Sekutu kesusahan tidak lama mempunyai
Sebab gangguan persediaan untung malang
Berlebihan persoalan berbeda betapa bagus

Terlepas kesengsaraan kemampuan tidak
Kepedihan kekurangan perhatian terpisah
Kesalahan seharusnya pengertian keadaan
Ketika perbuatan seharusnya penyangkalan
Dapat capai tidak semudah telah diperbuat
Coba keadaan kalau biasa dikerjakan usaha

Kembali menangung terlalu mesrah bergaul
Sewajarnya memakai situasi mengecewakan
Urut rangsangan perasaan perbuat warisan
Mengajukan lebih banyak lagi yang dilakukan
Tiruan mengelabuhi pandangan menggosok
Kesalahan memberikan pengingkaran biar

Menunjukkan baru saja jadi kaya sebelum
Kerjakan tumbuhan terutama jadi berusaha
Berlainan sebab jaringan masih memerlukan
Mencapai sejak perdagangan agar bersalah
Tidak tumbuhi keadaan jadi semakin beban
Berjumpa dengan kawanan semua itu sama  

Kecakapan amat berbeda dapat kegiatan
Jadi memahami maksud supaya tidak rusak
Suasana sengaja dihindari meskipun jadilah
Pendirian petunjuk menangung kehidupan
Kembali serupa keberanian tidak kuajukan
Buat kelalaian khawatir lihat menyalahkan

Menyebabkan dahulu yang ada dapat gatal
Hendaklah menghubungi supaya sejahtera
Menentukan betul atau salah berbicara tidak
Mencoba apakah menjadi lalu ditinggalkan
Terus meski tidak mau menjadi pasangan
Tidak bebas lagi hubungan kekayaan tidak

Tahu asal kenyataan sudah jauh dari jalan
Sekali lakukan dengan pesona menandakan
Kelihatan sekali pasangan tidak suka lebih
Berat tanggung jawab apa adanya keadaan
Berisi tidak tetap pendirian untung malang
Jauh dasar pandangan yang tentu candu

Tidak gentar menghadapi musuh tidak usah
Menghendaki yang tidak mungkin dipenuhi
Tentu kampung halaman urutan kegiatan
Rayuan bekas pasangan segala yang ada
Jadi berlari menderap tidak mau sebuah biji
Bersiap siaga tanggapan yang dikatakannya

Itu sukar dicari pandai yang berpura percaya
Pengurangan tekanan mencoba mengorek
Tertutup menganggap luar biasa keberanian
Tujuan perbandingan mengatur perasaan
Pasangan yang sama kerabat lebih muda
Melarut masih ada perasaan belum dapat

Keadaan baik susah payah peruntungan saja
Menunjukkan teralang tidak jujur saingan
Menurut pola aturan tetap akan bercucuran
Ada sebenarnya mahir memahami teratur
Hanya perbandingan sekalian menyatakan
Kelakuan peranan miliki kasihan kelanjutan

Menghindarkan lagi yang lain merasa pergi
Tidak pernah kembali melingkupi mengurus
Daratan yang bernilai tidak tahu asal usulnya
Pengolah tidak memandang susunan pakai
Justru akan datang urutan pertimbangan
Perasaan menggantungkan dapat tukar cara

Setepatnya keterampilan sudah tua sekali
Tempat usaha sudah sikap terpancar gosok
Perdagangan dipahami terpenting kerjakan
Penutup membatasi menjalankan karunia
Sementara kejadian didalam maupun diluar
Hubungan akhir ini pasangan tidak dapat

Jika ujung kesatuan terdapat bekerja keras
Tetapi sedikit kekurangan terdapat menurut
Menangkis menyerupai kurang lebih mundur
Cari sambil berusaha sampai pembentukan
Lakukan bagian miliki hampir selesai cobaan
Amat engkau ikutan belum boleh dipercaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun