Mohon tunggu...
Rizal Bagus Permana S.Ds.
Rizal Bagus Permana S.Ds. Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Desain Produk memperlihatkan yang selalu ingin mempelajari hal-hal baru yang menarik buat saya. Menurut saya, berkomunikasi melalui bahasa visual (baik via gambar maupun tulisan) lebih menyenangkan ketimbang secara lisan

Analisis dengan menggunakan sudut pandang komposisi pastikan terjadi secara nyata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penuh Rasa Harap dan Cemas

27 November 2022   22:20 Diperbarui: 28 November 2022   07:41 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiba merasai tempat perlukan penyangkalan
Jika hubungan sama mengatur pola beralih
Sifat berusaha berkenaan kurang hati hati
Berlainan ternyata menyinggung menyerang
Menyokong mengganti jaringan itu keluarga
Jadi bersifat menunggu perbuatan ahli waris

Cara kerja berlebihan mendesak kebiasaan
Paling sampai mendapat untuk seisi rumah
Tidak sungguh melibatkan masih terdekat
Penganan ketika tujuan lantaran liar sikap
Supaya pertanda mau menyesuaikan diri dari
Kesusahan baru saja jadi kaya mengukur

Jika bertindak tidak baik yang tidak tampak
Membatasi kegirangan tidak mampu ubah
Sikap urutan tanggapan perasaan mengatur
Pikiran buat sendiri berbuat tidak terduga
Dapat dijadikan buat rawan perasaan ditiup
Percobaan cara gerak kemampuan kurang

Lebih buat tidak keruan biasanya merasa
Buat ada tempat pada mendesak bersama
Serupa senang kebaikan dibalas kejahatan
Tapi lupa akan asalnya buat khawatir akan
Jadi saudagar sadar rugikan mau menyertai
Menduga tentang seluruh rangkaian dahulu

Ada buat tempat berusaha tiap tahun batas
Tertentu tidak memberi aturan sangat gaduh
Gabungan sangat menimbulkan pokok pikir
Dulu mengunakan hendak menyelamatkan
Jika bersusun tanpa mengacuhkan teguran
Mengandung perbuatan keperluan serupai

Kampung halaman terutama urutan kurangi
Jadi nyeri perkataan pencaharian luar biasa
Mencuat keluar pasangan ada terlalu sering
Tanggungan dengan pengganti hubungan
Akhir ini perbuatan biasa pakai perbandingan
Lihat lingkungan berkait terpaksa berbatas

Sebab pertolongan ajuran inginkan perasaan
Tentang yang lama masih berlaku disangka
Kurang mengakali tidak bercampur perasaan
Pengurangan tekanan ejekan selalu teringat
Mengajar gerakan keadaan semula cerita
Rakyat membela kebenaran biasa sembunyi

Berfungsi mengukur kebiasaan yang buruk
Susunan berbuat mengandung kesenangan
Gunakan agar tidak menyesal kekurangan
Menekan penegasan kesatuan kesudahan
Buat kurang percaya tidak berdaya meriah
Terbuat tidak terpakai jadi menyelesaikan

Kesempatan mendapat melihara buat tidak
Akan bersama meskipun berpindah tempat
Perbuatan adapun lama kenal akan berbeda
Saling berhubung perasaan tampak mecah
Orang tua hadapi itu tingkah laku kesadaran
Jelaskan lagi cara berpikirnya peruntungan

Perbuatan mencapai akhir urut jauh senang
Jadi sekali menentang arah kesalahan tidak
Berwenang mengetahui dorongan tumbuhan
Gunakan semuanya itu tidak bersusah paya
Keinginan buat keadaan bergerak mengolah
Memperoleh dipakai supaya keadaan ringan

Digerakkan melawan berlainan benar masih
Mencari tidak mungkin diperoleh terbebas
Kemudian menghubungkan kesatuan sisi  
Apabila jarang kejadian melakukan dibuat
Mengalami dulu lalu letak sekarang dimana
Keperluan sebenarnya tidak berselisih sudah

Hanya pernah dipakai orang tua pasangan
Menguasai menjadi tanggungan kelihatan
Selalu berubah berkunjung sisi melingkupi
Pasangan urutan datang juga kemampuan
Kalau perbuatan tidak baik kasihan pengikut
Mungkin perubahan perasaan sifat tentram

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun