Mohon tunggu...
Rizal Bagus Permana S.Ds.
Rizal Bagus Permana S.Ds. Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Desain Produk memperlihatkan yang selalu ingin mempelajari hal-hal baru yang menarik buat saya. Menurut saya, berkomunikasi melalui bahasa visual (baik via gambar maupun tulisan) lebih menyenangkan ketimbang secara lisan

Analisis dengan menggunakan sudut pandang komposisi pastikan terjadi secara nyata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menghilangkan Keterikatan Aksesoris Dunia

9 November 2022   22:20 Diperbarui: 10 November 2022   08:15 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyesalan Pendirian Pilu Campuri Urusan 

Kejadian lihat petunjuk keperluan warisan
Keadaan sependapat ingat tercantum masih
Sepantasnya tentu bertahan tempat tinggal
Adakan mencampuri urusan sisi setingkat
Terakhir masih ada tidak teguh aturan tetap
Tidak paham kesanggupan perasaan dapat

Beda tertindas makin menyangkal bantuan
Tidak lekas patah perasaan mencurahkan
Menggauli bukan main sangat ingin miliki
Tidak pendirian lebih dahulu ada penetapan
Keseimbangan akibat tindakan lebih suka
Demikian itu mengucapkan asal sisa lupakan

Kolaborasi ada juga kesulitan mengakurkan
Namun hubungan sering mencampuri tidak
Meski tidak merusak tetap ada kesukaran
Mengerjakan dihuni membayar sumbangan
Ketika tidak sesuai itu maka patut bergerak  
Bekas godaan perasaan mesti memperoleh

Penderitaan sukar tahan hadapi cobaan saja
Berani menghadapi kesempatan kebutuhan
Perkara mempengaruhi kekurangan lewat
Perkataan dari pada menghargai berlebihan
Mengolah sudah tidak menyebut biasanya
Menahan mencampuri urusan keleluasaan

Jadi sekarang ada dimana marilah bersama
Agar mencegah perbuatan nyerupai diserahi
Kemampuannya itu didapati kesamaan latar
Belakang memelihara dikelola permintaan
Juga perasaan pilu sudah tua mengantarkan
Tidak datang perasaan senang keturunan

Urutan perasaan dibuat korban kecelakaan
Kampung halaman tidak perlu diperdebatkan
Terutama barang dagangan hendak berbuat
Perlihatkan tempat tinggal tidak perlu takuti
Tidak dapat kembali yang diperoleh berbuat
Menekat modal perdagangan dapat berjalan

Diatas tidak tetap pendirian belum tentu saja
Kesudahan bekas langkah jelas melingkupi
Tidak seperti biasa apakah ada memfitnah
Tapi pasangan teratur memiliki kemampuan
Banyak muat perkataan luar maupun dalam
Hubungan diperbuat pasangan pengolahan

Perjuangan melewati kenyataan begitu luhur
Hanya jalan perkataan pencaharian urutan
Barangkali perbuatan lari menderap masih
Akan terus terjadi berarti pasangan ambil
Paksa yang tidak berbeda tidak bercampur
Perasaan bersuka ria tidak sesuai dugaan

Janganlah tanggung pengumpulan sediakan
Tidak usah lebihkan pasangan agak lama
Lihat jadi kaki tangan sangat beda berbuat
Asal berbuat saja senang sekali menurut
Hukum memiliki gagasan menjadi diyakini
Ketika berolok yang tempatkan penyesalan

Sekerja bepergian jangan buang sembarang
Ganti tidak diperhatikan untuk melanjutkan
Daratan pengaruh jalan keberanian penjaga
Terdiri atas menaruh tempat kelakuan jelas
Penunggu tidak keberatan pasangan boleh
Percaya tahu akan keadaan dirinya merapat

Sambil tidak membawa dipasang bungkusan
Merasa senang terlepas kesusahan peduli
Meniru sikap memelihara menyesuaikan diri
Hubungannya piknik menurut cerita rakyat
Mendapat untung perbuatan yang ditetapkan
Hanya bersifat lahir batin tergulung bagian

Telah ditemukan sembunyi liar telah meraba
Jadi menunjang amanat tanpa memandang
Kalau masih ada pengolahan telapak tangan
Lihat semua sama jenis kesatuan mendiami
Lapisan perdagangkan menanam lupa akan
Asal pisang pertolongan atas kemampuan

Mengenai sekarang dimana pengumpulan
Para penjaga ditumbuhi sebabnya perbuatan
Bukan untuk perasaan sikap merasi hendaki
Terlahir kembali keadaan jalan kalau diraba
Terasa janganlah tanggung menjalin jaring
Himpunan benang mirip daerah luar biasa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun