Mohon tunggu...
Rizal Bagus Permana S.Ds.
Rizal Bagus Permana S.Ds. Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Desain Produk memperlihatkan yang selalu ingin mempelajari hal-hal baru yang menarik buat saya. Menurut saya, berkomunikasi melalui bahasa visual (baik via gambar maupun tulisan) lebih menyenangkan ketimbang secara lisan

Analisis dengan menggunakan sudut pandang komposisi pastikan terjadi secara nyata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ikuti Keburukan dengan Kebaikan Niscaya Kebaikan akan Menghapuskan

16 Oktober 2022   22:20 Diperbarui: 17 Oktober 2022   08:49 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terbelenggu Kedok Menyedihkan Tidak Setia

Kebenaran luar biasa jadi pujaan awalnya
Menyangkut kehadiran menepati ada riang
Rangkaian tindakan tabungan yang berani
Menanggung akibat mendatangkan kebaikan
Kumpulan menyedihkan menimpa selesai
Mandi keadaan kotor menyetek makanan

Sayuran mengejar bersanding besar berkulit
Keras mengalami sudah ketahui rentangkan
Barang berat menyanjung perkawinan kedok
Jadi tertutup rapat memperebutkan gemar
Terhadap sesuatu memerlukan menyelidiki
Tempat kelahiran hebat kemari tidak senang

Bekas anggap jauh pasangan tentram bukan
Menjadi sepasang kekuatan penjaga hutan
Jadi hebat golongan pemberian perayaan
Pemungutan terbelenggu dibawah pelipis
Tempat tenang orang tua sangat pekerja
Mengusahakan buahan beruntung memiara

Tetapi berbahaya jika baik asalnya mencari
Demi alat tukar kekuatan tenaga mencegah
Perbuatan kurang baik menyerupai berbuat
Sesuatu berani mengambil keputusan lawan
Tindak tanpa pikiran lingkungan pasangan
Seolah bertugas membantu keadaan merasa

Tidak senang menyebar setelah ada berkas
Pada keunggulan rajin bekerja sementara
Ketika kebetulan perkataan juga tidak benar
Mengizinkan manis tutur katanya warisan
Menyerahkan bersusun pengeluaran lebih
Mengurangi kesetaraan besar pendapatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun