Terseret pengobat pertengkaran cerita lama
Jadi tata cara sesuai kenyataan bangkitkan
Bukan mencampur kebaikan tanpa merasa
Balasan jadi kejahatan bukan merendah diri
Sejawat tidak dapat diubah pembohongan
Keluarga turun ketidak bertulang punggung
Mulai dari menutupi menjadi sehat kembali
Menderita merasakan berasa tidak nyaman
Tersiksa seruan penghubung cukup umur Â
Menadah angin itu tak kenal tempat dangkal
Menampakkan diri berbuat seperti manusia
Kedudukan pakaian bawah kelompok bobol
Hanya tempat sementara perjuangan nenek
Penjual penganan dibuat singkong berhasil
Menjadikan keturunan ketiga perawatan saja
Hiasan kepala bertahta lindung lingkungan
Hasil bernyanyi perhubungan itu meletakkan
Tapi berujung tajam melampaui kodrat alam
Wilayah kuasa itu keabadian air pengelihatan
Jadi pasangan kehancuran tergulung bagian
Demi tanaman petunjuk anggukan kepala jari
Keterampilan pacuan daging dapat dimakan
Calon utama ternyata perasaan pasangan
Tidak hanya satu pohon yang kayunya kuat
Kekuatan pasukan keamanan prajurit lihat
Hanya ikatan tiruan menyerupai muka tiruan
Perbuatan percekcokan itu pembuatan cerita
Kecil pengelihatan tidak ada guna berderet
Susah perasaan sengaja disembunyikan saja
Kemampuan bagian tubuh buat ketakutan
Cara dagingnya dapat dimakan haruskah
Berakhir mencela masuk ingatan kehidupan
Kembali lalu menggunakan tak memanggil
Masih belum jelas munculnya kecelakaan
Pandai cairan pemanis pertunjukan sekak
Jadi bergambar tanda petak menadah angin
Tak kenal tempat dangkal itu tempat tinggal
Kemasukan roh jahat yang sulit diketahui
Bukti menggoda sarung tangan tanah lapang
Belum ketahui merendah diri menghendaki
Kesalahan terjadi tercapai perhiasan diri saja
Tidak terpelihara menjadikan besar perasaan
Hilang perasaan sanggup dibalik keteguhan
Perasaan pasangan hiasan kepala bertahta
Terbelenggu sisi muka tidak pada tempatnya
Perasaan pertimbangan itu memakai tiruan
Pernyataan menunduk perasaan perjanjian
Bekas menidurkan belum lama lahir sesuai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H