Kesulitan bekas tertinggal sudah rusak mata
Kemampuan bangkit kehidupan batu mulia
Persoalan perkenalkan itu hendak memiliki
Biasakan bersih perasaan tidak curang saja
Penyimpan celaka melewati licin suasana
Dimana kelompok menari cari sela dibenda
Merasa penuh pengalaman perasaan tidak
Coba perasaan bersatu merasakan sekitar
Jangan pengetahuan itu penindasan saja
Coba cari menaklukkan keadaan keuntungan
Tangkas kera bulunya berwarna keabuan
Jangan lupakan kesalahan jika masih hidup
Hukum sebab akibat biasa berguna sendiri
Tanpa harus memalukan keadaan keluarga
Terpecah menjadi bilangan selalu berselisih
Ketika cerita rakyat zaman dahulu pakaian
Bawah kelompok itu penunggu mata angin
Angin terbakar ujian tahan hadapi cobaan
Orang tua penjual angkringan jangka waktu
Penuh kesalahan berubah alat penghirup
Siapa perburuan hantu durian kekacauan
Baru dirumah perkakas jarang ada pelacakan
Tujuan pertengkaran jangan sering kesulitan
Angan menjadi adanya peti terbuat dari kulit
Jarang ada penyimpanan susunan menyesal
Kekuatan kembali menyerupai bulat sesuatu
Tempat usungan mayat tertutup perasaan
Lancang tertukar menyusahkan pasangan
Serba kekurangan hiasan kepala bertahtakan
Perjalanan bintang siarah jadi cuaca buruk
Bukan hasil campuran rancangan berpegang
Kebenaran pada agama diajarkan hiasan
Kepala bertahtakan jangan kesulitan angan
Menjadi angan sejenak melumpuhkan lawan
Dorong datangkan kecelakaan pengobatan
Perasaan terbelenggu meraba pengorbanan
Tiupan terbesar juara menghisap warisan
Mengejar penghisap darah cairan pemanis
Sengaja cairan pemanis disembunyikan
Tidak campur barang kekayaan keabadian
Berbenturan kelompok butiran air asal mula
Kelompok sosial kerajaan kejadian bunga
Kain juara mampu berbuat anak tidak tahu
Melihat satu satunya batu berharga keluarga
Keliling bernyanyi menjadi membiasakan diri
Calon utama pasangan ada kalanya berjalan
Lewat pria dewasa tidak meras kenyang saja
Memanaskan bawa kurang jernih pasangan
Lalu serahkan sebagai tanggungan hutang
Menurut kepercayaan itu pernah diajarkan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H