Mohon tunggu...
Rizal Bagus Permana S.Ds.
Rizal Bagus Permana S.Ds. Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Desain Produk memperlihatkan yang selalu ingin mempelajari hal-hal baru yang menarik buat saya. Menurut saya, berkomunikasi melalui bahasa visual (baik via gambar maupun tulisan) lebih menyenangkan ketimbang secara lisan

Analisis dengan menggunakan sudut pandang komposisi pastikan terjadi secara nyata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Berita Gembira Bagi Umat Islam Memiliki Pilar Yang Tidak Akan Roboh

13 Agustus 2022   22:20 Diperbarui: 13 Agustus 2022   23:51 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bintang Melihat Kera Buta Mata

Kesulitan bekas tertinggal sudah rusak mata
Kemampuan bangkit kehidupan batu mulia
Persoalan perkenalkan itu hendak memiliki
Biasakan bersih perasaan tidak curang saja
Penyimpan celaka melewati licin suasana
Dimana kelompok menari cari sela dibenda

Merasa penuh pengalaman perasaan tidak
Coba perasaan bersatu merasakan sekitar
Jangan pengetahuan itu penindasan saja
Coba cari menaklukkan keadaan keuntungan
Tangkas kera bulunya berwarna keabuan
Jangan lupakan kesalahan jika masih hidup

Hukum sebab akibat biasa berguna sendiri
Tanpa harus memalukan keadaan keluarga
Terpecah menjadi bilangan selalu berselisih
Ketika cerita rakyat zaman dahulu pakaian
Bawah kelompok itu penunggu mata angin
Angin terbakar ujian tahan hadapi cobaan

Orang tua penjual angkringan jangka waktu
Penuh kesalahan berubah alat penghirup
Siapa perburuan hantu durian kekacauan
Baru dirumah perkakas jarang ada pelacakan
Tujuan pertengkaran jangan sering kesulitan
Angan menjadi adanya peti terbuat dari kulit

Jarang ada penyimpanan susunan menyesal
Kekuatan kembali menyerupai bulat sesuatu
Tempat usungan mayat tertutup perasaan
Lancang tertukar menyusahkan pasangan
Serba kekurangan hiasan kepala bertahtakan
Perjalanan bintang siarah jadi cuaca buruk

Bukan hasil campuran rancangan berpegang
Kebenaran pada agama diajarkan hiasan
Kepala bertahtakan jangan kesulitan angan
Menjadi angan sejenak melumpuhkan lawan
Dorong datangkan kecelakaan pengobatan
Perasaan terbelenggu meraba pengorbanan

Tiupan terbesar juara menghisap warisan
Mengejar penghisap darah cairan pemanis
Sengaja cairan pemanis disembunyikan
Tidak campur barang kekayaan keabadian
Berbenturan kelompok butiran air asal mula
Kelompok sosial kerajaan kejadian bunga

Kain juara mampu berbuat anak tidak tahu
Melihat satu satunya batu berharga keluarga
Keliling bernyanyi menjadi membiasakan diri
Calon utama pasangan ada kalanya berjalan
Lewat pria dewasa tidak meras kenyang saja
Memanaskan bawa kurang jernih pasangan
Lalu serahkan sebagai tanggungan hutang
Menurut kepercayaan itu pernah diajarkan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun