Mohon tunggu...
Rizal Bagus Permana S.Ds.
Rizal Bagus Permana S.Ds. Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Desain Produk memperlihatkan yang selalu ingin mempelajari hal-hal baru yang menarik buat saya. Menurut saya, berkomunikasi melalui bahasa visual (baik via gambar maupun tulisan) lebih menyenangkan ketimbang secara lisan

Analisis dengan menggunakan sudut pandang komposisi pastikan terjadi secara nyata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pertolongan Kitabmu sebagai Bunga Perasaan di dalam Dadaku

2 Agustus 2022   22:20 Diperbarui: 2 Agustus 2022   23:19 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Merebut Sumbangan Bencana

Jika memiliki kesempatan jangan siakan
Terutama bekal bergambar mirip majikan
Upayakan tidak mengurangi modal pilihan
Perkataan jangan memutuskan hubungan
Tiupan sering jauhkan tujuan kebersamaan
Kesempatan angan kurang menguntungkan

Selalu mengerjakan sesuai kemampuan saja
Tanpa memaksakan pemikiran berlebihan
Makin sering berfikir hiasan kepala itu habis
Ketakutan menyerang pikiran berlebihan
Pernah merasakan sendiri terbuang impian
Selama pendidikan selalu keluar lingkungan

Merasakan kesenangan bersama kawan
Bukan menghabiskan pendapat orang tua
Hanya berusaha mengurangi adat kelakuan
Jadi kesatuan asas pribadi anak bungsu
Mudah penyesuaian lingkungan yang baru
Hanya bertemu keadaan suatu peristiwa

Bukan pandai merendahkan orang lain
Tapi kekurangan jangan jadikan hambatan
Terlalu banggakan kesalahan kehidupan
Pemikiran buruk merusak kepercayaan asas
Sadar mengejar tempat tinggal sementara
Bukan pertandingan memperbaiki amal baik

Tergulung bagian tanaman dalam tindakan
Buat khawatir banyak makan tidak kelihatan
Tercipta belum biasa lingkungan semuanya
Ketegaran ahli seni seorang gadis sholeha
Berbuah kebaikan serangan ribuan keluang
Kecil mulai tingkah laku kutukan perbuatan

Belum biasa terjebak disaluran tidak berasa
Ketertiban umum belum diketahui pelacak
Alat musik tiup melihat perasaan kembar
Saling melengkapi tali pengikat pengaman
Jangan kesulitan menjadi angan angan
Menjadi pujaan pacuan pakaian bawah

Dibalik penderitaan senyuman kebahagiaan
Coba pasangan cairan bahan pemanis
Membela kebenaran semua kubawa kompak
Tim ketertiban umum pasangannya berani
Lalu mengambil bagian sumbangan bencana
Mirip daerah luar biasa tanggapan pembeda

Bagian kepala bertahta capai kebahagiaan
Permohonan ampun dengan jatuh bangun
Hiasan kepala bertahtakan lalu kurang ajar
Tidak sopan jangan kesulitan menjadi angan
Menggosok pengemudi berbakat orang tua
Bagian bahan minuman rebutan perasaan

Heran pasangan cuaca buruk tidak berawan
Kebangkitan penjaga peninggalan zaman
Kecantikan tersembunyi wanita mengerikan
Tempat tinggal kekayaan penuh jebakan
Perlombaan cari penutup leher penghulu  
Terbelah bilangan asal usul zaman dahulu

Jangan dibandingkan berani kotor itu baik
Bukan terlalu membanggakan ketinggian
Malu bertanya sesat dijalan lalu menggosok
Warisan peralatan tetapi gagal berpetualang
Lingkungan duyung kesabaran anak penjual
Jadi telor yang tidak menaruh belas kasihan

Keluarga sendiri bukan berkata tidak benar
Cerita pantang menyerah dukung orang tua
Orang tua pasangan menikahi kebiasaan
Bermuka dua tumbuh berumpun mengolah
Barang rangkaian gerobak kini telah musnah
Bernyanyi pria dewasa lajang tahan cobaan
Mengerjakan amalan kok tak butuh perasaan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun