Mohon tunggu...
Rizal Bagus Permana S.Ds.
Rizal Bagus Permana S.Ds. Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Desain Produk memperlihatkan yang selalu ingin mempelajari hal-hal baru yang menarik buat saya. Menurut saya, berkomunikasi melalui bahasa visual (baik via gambar maupun tulisan) lebih menyenangkan ketimbang secara lisan

Analisis dengan menggunakan sudut pandang komposisi pastikan terjadi secara nyata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mendengar atau Memahami seperti Binatang Ternak

26 Juli 2022   22:20 Diperbarui: 27 Juli 2022   05:32 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wanita Jahat Menjahili Makanan/Ilustrasi pribadi

Harus dihitung ukuran menerima kerugian
Hanya pantang menyerah terima perjalanan
Jaminan menyesuaikan terhadap lingkungan
Membuat mimpi menjadi suatu yang nyata
Kenyataan susah mendapat yang diharapkan
Selalu memanfaatkan apa yang ada dirumah

Berhasil kehidupan dari umumnya terjadi
Pengakuan sebagai warisan kepribadian
Sesuai tindakan akan mendapat keinginan
Bukan khawatir harapan kapan kesampaian
Jangan terlalu membandingkan kehidupan
Awali kehidupan membuat gambaran awal

Perencanaan menanam suatu saat menuai
Biasakan tanam kebaikan kekuatan terbesar
Tangga hanya digunakan naik turun suara
Hiasan kepala bertahtakan potongan ukuran
Ketinggian pada peninggalan zaman purba
Bangkitnya kekuatan buruk meletakkan

Ketika menyesuaikan ungkapan sasaran
Perbuatan bakal sarang melebihi ukuran
Jahat anak penjual penganan pancong
Keliling yang sukses berkat permohonan
Bukan darah daging yang tua merasa terharu
Jadi bahan percakapan jenaka kekompakan

Petualangan tersembunyi tidak terjangkau
Daratan melumpuhkan lawan bagi pasangan
Menjadi ibu rumah tangga hal yang mudah
Cincin kepalsuan jalan dimimpi buruk saja
Sampai jadi tua permainan pengusir cuaca
Buruk tak ingin menjadi wanita tak bersama

Juga tidak ingin menjadi pasangan penggali
Jadi lubang keluh kesah belum diketahui
Hanya daratan yang ditumbuhi pepohonan
Biasan sinar matahari jangan dibandingkan
Pembentukan batuan generasi sudah beralih
Tapi perangkap dalam sebuah pernikahan

Dalamnya ingin bertemu tantangan beban
Belum sampai setengah usia peperangan
Susah perasaan sibuk perindah tampilan
Namun abaikan memperindah keyakinan
Menadah angin agar berjalan tak kepinggir
Bersama membeli demi belajar pendidikan

Renang tanpa air awas sengatan keliling
Listrik pertama luapan perasaan sengsara
Pohon pemberian orang tua kawan baru
Bikin takut perasaan hanya bagian sekali  
Tanaman kesukaan bagian tanaman punuk
Akar majikan tersangka belum diketahui

Kembali kepenutup muka bagian bawah
Mimpi mengerikan belum diketahui sama
Rupanya berambut tebal gadis penjual
Jadi makanan keliling berjuang kesembuhan
Demi saudara kembarnya mengejar cuaca
Buruk bertindak tanpa pikiran pelindung

Berusaha memberikan kayangan pasangan
Tapi malah dapat celaka pohon kayu kuat
Pertandingan membiasakan telah musnah
Kini mulai menunggu datang cuaca buruk
Masih terdapat hiasan kepala bertahtakan
Mulai migran tampilan suhu panas tinggi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun