Mohon tunggu...
Rizal Bagus Permana S.Ds.
Rizal Bagus Permana S.Ds. Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Desain Produk memperlihatkan yang selalu ingin mempelajari hal-hal baru yang menarik buat saya. Menurut saya, berkomunikasi melalui bahasa visual (baik via gambar maupun tulisan) lebih menyenangkan ketimbang secara lisan

Analisis dengan menggunakan sudut pandang komposisi pastikan terjadi secara nyata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Faktor Menghadirkan Khauf

29 Juni 2022   22:30 Diperbarui: 1 Juli 2022   15:00 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dapat muncul perasaan ingin memiliki
Terlalu membeli barang yang nggak dibutuh
Cuma menunjukkan sesuatu yang dimiliki
Namun berubah digerakkan perbandingan
Menyadari gajah mati tinggal gading saja
Mungkin perasaan kebetulan datang

Kadang sembunyikan tersimpan tanpa celah
Terlalu mencari kesempurnaan hubungan
Kesalahan menuruti nafsu dalam perasaan
Pembuktian terjadi dalam tindakan
Kembali luapan perasaan berkembang
Melakukan secara teratur gerakan badan

Membuat bergerak otomatis menyenangkan
Bagian daratan tidak mungkin jalan pulang
Keinginan membalas kurang menyenangi
Namun kekacauan perlengkapan kendaraan
Terdapat perabotan pendeteksi keadaan
Walaupun terasingkan menjaga perasaan

Awas datang penyakit ketidak beraturan
Hanya perlombaan pengaruh sarung tangan
Coba membersihkan perasaan dari kotoran Kesengajaan enggan bergabung akan kalah
Selalu tercipta sebagai cahaya pelindung
Menjaga binatang melata bersayap dua

Melawan penyakit kulit menyerang kawan
Selalu pakai muslihat yang menakutkan
Uji coba kemampuan membagi daratan
Coba menambah semangat donor darah
Harapan kemampuan mainkan pertandingan
Terdapat kepandaian rangkaian pendapatan

Kurang ajar perjalanan mendaki pegunungan
Melihat tindakan orang utan menakutkan
Meniru bayangan peletakan jauh dari rumah
Harapan menerangi cahaya kegelapan
Menghadapi kekacauan gelombang lautan
Kurang pemahaman rantai makanan
Terbang keserakahan habis persediaan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun