Hari ini tanggal 8 Juni, bertepatan dengan peringatan Hari Laut Sedunia. Meski lebih dari separuh dunia adalah laut, peringatan hari laut sedunia ini nampaknya masih terabaikan di kalangan mereka. Peringatan yang berusaha agar kita semua, umat manusia mau menghargai lautan di dunia. Lautan yang telah sangat berjasa memberikan banyak manfaat bagi manusia.
Banyak permasalahan yang terjadi di laut. Salah satu permasalahan yang paling membahayakan kehidupan di laut yaitu meningkatnya polusi sampah plastik yang mengakibatkan laut beserta isinya tercemar. Jauh Sebelum pandemi Covid-19 melanda hampir diseluruh penjuru dunia, telah banyak dilaporkan berbagai hewan memakan atau terjerat sampah plastik di laut. Hewan tersebut akhirnya mati karena plastik meyumbat system pencernaan atau sistem pernapasannya. Sampah-sampah itu juga ditemukan menutupi substrat hutan mangrove, lamun atau terumbu karang sehingga menghambat pertumbuhan dan perkembangan biota laut.
Permasalahan tersebut menjadi semakin parah dengan adanya pandemi COVID-19 yang mengakibatkan jumlah sampah medis melonjak secara pesat. Sebanyak 200ton sampah medis dihasilkan setiap harinya di Tiongkok. Jumlah tersebut belum termasuk sampah medis dari negara selain Tiongkok. Dalam jangka panjang, sampah medis dapat sangat membahayakan ekosistem laut. Oleh karena itu, aksi serius dari pemerintah dan seluruh pihak untuk menangani sampah medis akibat penanganan kasus COVID-19 sangat dibutuhkan. Selain itu, dibutuhkan pula kesadaran manusia untuk tidak membuang sampah secara sembarangan.
Oleh karena itu, mari kita sebagai masyarakat akan sadar dalam kecintaan alam terutama laut. Harus sama-sama saling menjaga dan melestarikan laut di dunia ini, dengan tidak membuang limbah sampah terutama plastik di lautÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H