Mohon tunggu...
Rizal Alif
Rizal Alif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Teknik Informatika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kegiatas KKM 101 : Seni Bantengan dalam Event One Day Market Kecamatan Poncokusumo

23 Desember 2023   23:07 Diperbarui: 23 Desember 2023   23:08 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kunjungan kel0mpok 101 kkm uin malang

Topeng yang digunakan dalam pertunjukan Bantengan bukan sekadar aksesori, melainkan artefak berharga yang mengandung identitas lokal. Setiap desa di Kecamatan Poncokusumo mungkin memiliki topeng dengan corak dan desain yang khas, merefleksikan sejarah dan nilai-nilai yang dipegang teguh oleh masyarakat setempat.

Penggunaan topeng ini menjadi suatu bentuk penggalian identitas lokal yang mendalam. Setiap topeng adalah cerminan dari kekayaan budaya dan sejarah desa tertentu. Dalam One Day Market, topeng-topeng ini bukan hanya menjadi elemen pertunjukan, melainkan juga perekat solidaritas antar-desa. Masyarakat dapat mengidentifikasi diri mereka dengan desa mereka melalui corak dan desain topeng yang mereka kenakan, menciptakan rasa kebanggaan akan warisan budaya lokal.

Perekat Kebersamaan dalam Pertunjukan Bantengan

Salah satu kekuatan besar dari pertunjukan Bantengan adalah kemampuannya untuk menjadi perekat kebersamaan. Dalam satu kesatuan acara seperti One Day Market, Bantengan memberikan kesempatan bagi masyarakat dari berbagai desa untuk berkumpul dan berbagi pengalaman bersama. Pertunjukan ini menciptakan momen yang mendalam dan mengesankan, menjembatani kesenjangan antar-generasi, dan memupuk rasa persatuan.

Pertunjukan Bantengan tidak hanya menarik bagi penonton, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat. Baik itu melalui penari yang dengan penuh semangat menampilkan gerakan-gerakan yang memukau atau melalui dukungan suara dan semangat penonton, Bantengan menjadi medium interaktif yang menghangatkan hubungan antarwarga. Kebersamaan yang terjalin dalam momen ini melampaui batas-batas desa, menciptakan ikatan sosial yang lebih kuat di seluruh kecamatan.

Merayakan Identitas dan Warisan Budaya

Bantengan di One Day Market bukan hanya sekadar tarian hiburan, melainkan suatu perayaan identitas dan warisan budaya. Dalam setiap gerakan, tersembunyi nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat. Ini adalah penghormatan terhadap leluhur, suatu cara untuk mengingatkan diri sendiri dan generasi mendatang akan kekayaan budaya yang telah diwariskan.

Perayaan identitas dan warisan budaya ini sangat penting dalam menghadapi tantangan globalisasi. Acara One Day Market menjadi wadah untuk melestarikan dan mempromosikan warisan budaya lokal sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Bantengan, dengan keunikan dan keasliannya, menjadi suatu alat yang efektif untuk merayakan dan menjaga keberlanjutan tradisi.

Simbolisme Spiritual dalam Pertunjukan Bantengan

Di balik gerakan yang penuh semangat dan ritme musik yang menghentak, Bantengan juga menyimpan makna spiritual yang dalam. Topeng kerbau yang digunakan oleh para penari melambangkan kekuatan rohani dan hubungan yang kuat antara manusia dan alam. Dalam tradisi Jawa, hewan kerbau memiliki nilai spiritual yang tinggi, sering dianggap sebagai simbol kebijaksanaan dan kekuatan.

Dalam One Day Market, dimensi spiritual ini memperkaya pengalaman penonton, memberikan makna yang lebih dalam pada pertunjukan Bantengan. Ini bukan hanya tarian yang indah, melainkan juga perjalanan spiritual yang menghubungkan masyarakat dengan akar-akar kehidupan mereka. Dengan menyelami makna-makna spiritual ini, masyarakat diingatkan akan pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia dan alam, serta melestarikan nilai-nilai yang memberi makna pada kehidupan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun