Mohon tunggu...
M.A.N RIZAL
M.A.N RIZAL Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hamba Tuhan

Penghirup udara.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Demo Warga Banyakan terhadap TPST Piyungan Menggunakan Teori Charles Tilly

31 Oktober 2023   23:02 Diperbarui: 1 November 2023   00:31 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setahun yang lalu saya dan masyarakat di desa saya melakukan demo terhadap tpst piyungan. Demo dilakukan oleh warga dusun banyakan yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Banyakan Bergerak (AMBB). Dimana kami sebagai masyarakat dusun banyakan terkena dampak akibat adanya kawasan tpst piyungan yang sangat merugikan kami, saya dan masyarakat banyak menerima dampak dari tpst tersebut mulai dari pencemaran air, udara, tanah dll. Demo kami lakukan pada tgl 7 Mei 2022, dengan membentangkan spanduk yang berisi penolakan, Aliansi masyarakat kami berkumpul di dusun banyakan dengan berbagai macam spanduk penolakan. Kami berjalan kaki dari Dusun Banyakan ke pintu masuk TPST Piyungan sejauh sekitar 1 km, meminta agar TPST Piyungan ditutup secara permanen, kami mulai menutup jalan masuk ke tpst piyungan menggunakan material baru. 

Koordinator Aksi, Herwin Arvianto menerangkan, aksi tersebut dipicu rencana adanya transisi atau perluasan TPST Piyungan seluas sekitar 2 hektare lebih di sisi utara. Ditambah lagi izin pemanfaatan tpst piyungan sudah habis masa tenggang nya tepatnya bulan Maret 2022, apalagi tpst yang dulunya dijanjikan akan dijadikan sebagai tempat pengelolaan sampah, malah hanya jadi tempat pembuangan sampah. Kondisi tpst yang sudah overload ditambah limbah yang tidak diperhatikan oleh pihak berwajib menjadikan lingkungan sekitar banyak yang tercemar, limbah yang mengalir melalui parit parit kecil membuat warga dusun banyakan III, sumber airnya tidak layak untuk dikonsumsi jadi mereka mengandalkan air mineral galon untuk kebutuhan sehari-hari.

Menurut saya peristiwa ini merupakan contoh tentang teori gerakan sosial dari, Charles tilly. Seperti permasalahan diatas tadi, masyarakat bergerak karena merespon atas ketidakbecusan pemerintah kota Yogyakarta dalam menangani masalah di tpst piyungan.

Teori gerakan sosial yang gagas oleh Charles tilly saya ketahui melalui beberapa informasi yang saya akses melalui media sosial salah satunya dari jurnal analisa sosiologi berjudul "DINAMIKA GERAKAN SOSIAL MASYARAKAT SAMARINDA DALAM MEMPERJUANGKAN KEADILAN LINGKUNGAN
(STUDI KASUS PADA GERAKAN SAMARINDA MENGGUGAT DI KALIMANTAN TIMUR)" Ditulis oleh Adi Rahman1, Yulius Slamet, Bagus Haryono. Saya menggunakan Jurnal ini karena kasusnya mirip dengan yang saya alami setahun lalu yang menjelaskan permasalahan yang dialami di samarinda dengan menggunakan teori gerakan sosial Charles tilly. Dimana dipemahaman saya mengenai gerakan sosial yang diusung oleh Charles tilly yaitu, suatu proses dimana proses itu melibatkan tindakan kolektif yang diatur untuk mencapai tujuan bersama dengan mengubah situasi sosial,politik ataupun ekonomi yang telah ada. Dimana terdapat beberapa elemen penting digerakan sosial ini diantaranya

1.tindakan kolektif: gerakan sosial yang terdiri dari individu yang bergerak bersama untuk mencapai kepentingan bersama.
2.struktur organisasi: hal ini yang menjadikan gerakan tersebut terkoordinasi karena mencakup jaringan, komunikasi, struktur kepemimpinan internal dan lain sebagainya.
3.perubahan sosial: sebagai respon karena adanya ketidakpuasan kelompok tersebut, maka terjadilah gerakan sosial yang menghasilkan perubahan sosial, politik, ekonomi yang ada.
4.mobilisasi sosial: proses berkumpulnya anggota gerakan sosial dan bergerak bersama untuk mencapai tujuan bersama.
5.konflik dan tindakan kekuasaan: tentu saja gerakan sosial akan menimbulkan konflik yang melibatkan 2 fraksi yang memiliki kepentingan masing masing untuk tujuan tertentu.
Saya melihat gerakan sosial yang terjadi dimasyarakat terjadi akibat respon dari peristiwa yang terjadi di lingkungan mereka. Dimana masyarakat menggunakan berbagai cara untuk mencapai tujuan bersama tersebut seperti demontrasi, mogok kerja, petisi, rapat dan sebagainya. 

Tokoh  penggagas teori gerakan sosial yaitu charles tilly, lahir di lombard Illinois pada 27 mei 1929 meninggal pada 19 april 2008.Beliau lulus dan memperoleh gelar sarjana dari universitas Harvard pada tahun 1950, dan memperoleh gelar doktor dibidang sosiologi pada tahun 1958. Beliau kemudian mengajar dibeberapa universitas universitas di Amerika Utara, termasuk universitas Columbia dan universitas Delaware.  Talcott parsons, George homans, menjadi tokoh yang berpengaruh bagi charles tilly. Konteks sejarah dan sosiologis menjadi layar belakang pemikiran charles tilly, karena charles tumbuh di periode yang kental dengan gerakan sosial, termasuk gerakan anti perang, gerakan Hak-Hak sipil, dan banyak lagi gerakan sosial lainnya. Disisi lain melalui pengamatan, penelitian, dan pengalaman pribadi pribadi. 

Tilly, C. (1768-2004). Social Movements. London: Paradigm Publishers

Rahman, adi. Slamet, yulius. Haryono, bagus. (April 2018). Dinamika gerakan sosial masyarakat samarinda dalam memperjuangkan keadilan lingkungan (studi kasus pada gerakan samarinda menggugat di Kalimantan Timur) Jurnal Analisa Sosiologi 7(1): 127-140

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun