Koppel (2019) menunjukkan bahwa sementara Google mungkin tampak baik hati dalam distribusi laptop dan penyediaan akses ke aplikasi-aplikasi milik mereka, namun itu sebenarnya juga sekaligus secara tidak langsung menyiapkan anak-anak saat ini menjadi pelanggan google di masa depan.Â
Memang, Google pernah mengakui menambang pesan email di awal tahun 2014. Â (Google Admits to Data-Mining Student Emails) Setelah itu dan tidak akan lagi menampilkan iklan kepada siswa.
Selain itu, ada banyak penelitian yang mengeksplorasi penggunaan teknologi dalam pembelajaran, Â alih-alih berkesimpulan sepenuhnya baik atau sepenuhnya buruk, faktanya teknologi bisa saja berdampak baik dan juga berdampak buruk bagi para siswa.Â
Teknologi pendidikan dapat bermanfaat untuk pembelajaran ketika digunakan untuk mempersonalisasi instruksi siswa. Selain itu, teknologi telah terbukti mendorong lingkungan kolaborasi dan kreativitas (Costley, 2014; Mohammed, 2019).
Namun di sisi lain, ada peneliti yang menyarankan agar tidak mengenalkan perangkat teknologi sejak dini kepada anak kecil. Menurut Hill (2016), perangkat seperti Smartphone berdampak pada perkembangan otak anak atau menonton TV yang terbukti berdampak negatif terhadap perkembangan bahasa, memori jangka pendek, dan keterampilan membaca anak-anak jika mereka mulai melihat layar sebelum mencapai usia 18 bulan.Â
Selain itu, Western Governors University (2019) juga menunjukkan bahwa penggunaan teknologi pada usia dini telah dikaitkan dengan defisit perhatian, risiko depresi yang lebih tinggi, obesitas, dan masalah interaksi sosial. Bahkan saat ini yang paling bisa kita amati dan rasakan adalah orang tua juga merasa lebih sulit untuk mendisiplinkan dan mengawasi anak-anak mereka menatap layar smartphone.
Sumber:
https://www.nytimes.com/2017/05/13/technology/google-education-chromebooks-schools.html
https://research.com/education/how-google-conquered-the-classroom
https://archive.epic.org/2014/03/google-admits-to-data-mining-s.html
Akib, R., & Uluelang, K. (2019). Pengaruh Penggunaan Google Classroom Terhadap Self-Directed Learning (SDL) Siswa Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris. Qalam: Jurnal Ilmu Kependidikan, 8(2), 74-81.