Mohon tunggu...
rizal rais
rizal rais Mohon Tunggu... -

>>>ketika manusia menyadari kekurangannya maka seharusnyalah dia sadar bahwa berbagi adalah jalan keluarnya<<<

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Episode Dulu (Hanya Tentang Cinta)

9 Agustus 2010   09:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:11 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Membaca kembali lembaran penuh cinta di masa dulu
Tidak berniat menyimpannya di hati hanya kugunakan sebagai cermin yang akan mempermantab niat diri
Kaulah kenangan yang mengajarkan aku tentang arti debar yang meraung-raung tak bertuan
Kaulah cerita yang pernah aku hafal hingga dalam mimpiku tak pernah lepas dengan menggambar  ronanya senyummu

Sampai pada kalimat yang aku warnai dengan tinta tulus hati
Di bagian itu aku tulis dengan huruf  kapital penuh lelehan airmata
Tidak pernah aku bayangkan betapa mahanya kata-kata yang menguras sebagian perjalanan hidupku
Kaulah yang terbaik, tercinta, tak tergantikan dan sederetan berlebihan-lebihan

Terimakasih untuk cerita cinta yang pernah kita rangkai bersama
Untuk episode yang tidak pernah aku sangkal pernah membuat aku bahagia berdarah-darah
Tetapi maafku juga ikut serta di belakang terimakasihku
Karena kau hanyalah bagian dari pikiran yang kemarin singgah dalam nadi darahku

Hari ini aku menyintaitainya
Dengan ilmu dan pelajaran yang pernah aku dapatkan selama kita bersama
Tidak akan lagi berlebih-lebihan, tidak akan ada lagi mimpi yang terlalu besar
Semua hanya tentang cerita yang aku sendiri tidak akan mau menerka-nerka akhir ceritanya

Kemuadian kutulis lagi kata demi kata dengan  tinta tulus hati, huruf kapital, penuh lelehan airmata
Seseorang yang berada di sampingku saat ini bukan hanya sekedar kekasihku
Tetapi dialah sahabat  yang aku banggakan
Dialah saudara  yang aku hargai yang aku percayai

insyaAllah hingga  aku mati…

( 060810. 11:00 wita. Rizal Rais. untuk seluruh sahabat-sahabatku yang mempercayakan aku dengan cerita cintanya dimasa lalu )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun