Rumah
Kita menggerutu dijalanan
Menyanyikan lagu sumbang tentang ketidakadilan
Cuma Berprasangkalah yang kita bisa
Lalu kita terhimpun
Membuka kesadaran baru
Belajar
Mengumpulkan kekuatan
Berjuang
Meneriaki ketidakadilan
Mencemooh kemunafikan
Berharap ada perubahan
Saat itulah kau dilirik kawan
Suaramu mulai dikhawatirkan
Kecerdasanmu mulai ditakuti
Saat itu lah kau harus dijinakkan
Disuguhkan surga didunia
Dihidangkan rupa2 kenikmatan
Tapi kenapa kalian lupa kawanku
Mana gerutuanmu
Mana nyanyi-nyanyi perlawananmu
Mana kesadaranmu yang dulu
Sepertinya kau berfikir
Inilah hasil yang selama ini kau perbuat
Sama sekali tidak kawanku
Ini hanya fatamorgana lingkaran setan
Yang mungkin disinilah para pendahulu kita tersesat
Rumah tempat kita terhimpun sudah kusam
Disana sini dimakan rayap
Kita lupa merawatnya
Lihatlah barisan dibelakang kita
Ia berpikir seperti kita
Atau bahkan ia akan lebih bejat
Akan kita biarkan runtuhkah rumah ini
Pakubuwono VI, January 22, 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H