Mohon tunggu...
Rizal Musyadad
Rizal Musyadad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Universitas Sebelas Maret

Mahasiswa S1 dengan spesialis di Prodi Pendidikan Teknik Bangunan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Memiliki motivasi tinggi dan antusias dalam segala kegiatan yang berkaitan dengan kepemimpinan, inisiatif, inovatif, aktif dan menyukai tantangan baru. Berpengalaman di berbagai organisasi kampus baik internal maupun eksternal dan juga berpengalaman di event kampus dan kegiatan sosial masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Permasalahan yang Timbul dari Peserta Didik

13 Maret 2024   13:03 Diperbarui: 13 Maret 2024   13:08 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Proses pembelajaran seringkali mengalami suatu permasalahan, baik yang ditimbulkan oleh peserta didik maupun tenaga pendidik. pada kali ini kita akan membahas beberapa permasalahan yang timbul dari peserta didik. Kita akan coba uraikan beberapa permasalahan yang ada sehingga berkaitan dengan beberapa unsur dalam matakuliah bimbingan konseling. 

Beberapa hal yang akan kita bahas, seperti macam-macam bidang BK, komponen BK, jenis layanan, Fungsi BK dan strategi layanan yang diberikan oleh seorang guru BK dalam mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut. 

maka dengan demikian seorang guru BK akan dengan mudah dalam mengatasi permasalahan yang timbul pada anak didiknya. Berikut tabel permasalahan serta unsur-unsur BK yang dapat dipilih dan dijalankan dalam mengatasi permasalahan tersebut. 

Berikut kami rangkum contoh permasalahan pada peserta didik beserta lkomponen angkah penyelesaiannya: 

1. Contoh kasus pertama 

  • Uraian Permasalahan = Kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan, sehingga timbul perubahan fisik yang mencolok. 
  • Jenis Bidang Bimbingan Konseling = Bidang pengembangan diri 
  • komponen Bimbingan Konseling = komponen layanan dasar 
  • jenis layanan = layanan orientasi dan layanan konseling kelompok
  • fungsi Bimbingan Konseling = fungsi pemahaman dan penyesuaian 
  • strategi layanan = Layanan Dasar dengan melakukan:

- Bimbingan kalsikal, bimbingan klasikal adalah bimbingan yang dilakukan dengan terjadwal dan dilakukan secara kontak langsung kepada siswa.

- Bimbingan kelompok, dilaksanakannya bimbingan secara kelompok dengan tujuan untuk merespon dari setiap kebuuthan dan minat siswa, serta topik yang dibicarakan bersifat umum dan harapannya bisa mengembangkan keterampilan atau perilaku baru yang lebih efektif dan produktif.

- Berkolaborasi dengan guru mata pelajaran/wali kelas dan dengan orang tua, hal ini bisa dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui segala permasalahan yang dihadapi siswa dengan menanyakan secara langsung kepada orang-orang yang lebih dekat dengannya seperti halnya orang tua yang selalu membimbing anak selama di rumah dan wali kelas yang selalu membimbing anak Ketika di dalam kelas. 

2. contoh kasus kedua 

  • Uraian Permasalahan = Adanya sikap menentang orang tua karena telah memiliki pola fikir sendiri.  
  • Jenis Bidang Bimbingan Konseling = Bidang pengembangan diri dan pengembangan kehidupan berkeluarga
  • komponen Bimbingan Konseling = Layanan Responsif 
  • jenis layanan = Layanan Konseling Individual 
  • fungsi Bimbingan Konseling = Fungsi Preventif dan Fungsi Perbaikan
  • strategi layanan = Layanan Responsif dengan melakukan: 

- Konsultasi, Layanan ini dilakukan kepada para guru dan orang tua siswa terlebih dahulu, guna menyamakan persepsi dalam memberikan bimbingan kepada siswa yang bersangkutan.

- Konseling individual, hal ini dilakukan setelah diadakannya konsultasi baik kepada guru maupun orang tua siswa dan telah menyamakan persepsi secara keseluruhan, maka dilakukanlah konseling terhadap anak yang bersangkutan oleh seorang konselor.

 - Bimbingan teman sebaya, Kita bisa mencoba dengan bimbingan teman sebaya yang dilakukan oleh teman terdekatnya. Dengan memberikan pengarahan dan pembinaan terlebih dahulu kepada teman yang nantinya akan menjadi seorang mentor atau tutor bagi siswa/anak yang bersangkutan.

 - Referral, Kemudian apabila konselor kurang memiliki kemampuan untuk menangani masalah klien tersebut, maka sebaiknya konselor tersebut mereferal atau mengalih tangankan klien kepada pihak yang lebih berwenang, seperti psikolog, psikiater, dokter dll

3. contoh kasus ketiga 

  • Uraian Permasalahan = Kekhawatiran dalam menentukan dan memilih karier pasca sekolah.   
  • Jenis Bidang Bimbingan Konseling = Bidang Pengembangan Belajar dan Bidang Pegembangan Karier 
  • komponen Bimbingan Konseling = layanan peminatan dan perencanaan individual 
  • jenis layanan = Layanan Informasi dan Layanan Penempatan, penyaluran. 
  • fungsi Bimbingan Konseling = Fungsi penyaluran 
  • strategi layanan = Layanan Peminatan dan Perencanaan, dengan melakukan:

- Pelayanan individual atau kelompok ( Individual or small-group Appraisal).

Konselor bersama siswa menganalisis dan menilai kemampuan, minat, keterampilan, dan prestasi belajar siswa, dengan tujuan agar siswa mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya. Melalui kegiatan penilaian diri ini, diharapkan siswa akan memiliki pemahaman, penerimaan, dan pengarahan dirinya secara positif dan konstruktif.

- Individual or smart group advisement 

Konselor memberikan nasihat kepada siswa untuk menggunakan atau memanfaatkan hasil penilaian tentang dirinya, atau informasi tentang pribadi, sosial, pendidikan dan karir yang diperolehnya agar siswa dapat

1.     merumuskan tujuan, dan merencanakan kegiatan (alternatif kegiatan) yang menunjang pengembangan dirinya, atau kegiatan yang berfungsi untuk memperbaiki kelemahan dirinya;

2.     melakukan kegiatan yang sesuai dengan tujuan atau perencanaan yang telah ditetapkan, dan

3.     mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun