Dalam kasus hiperpireksia ganas yang disebabkan oleh anestesi umum, dokter perlu mengambil langkah-langkah untuk mengurangi demam pasien.
Bagaimana hiperpireksia didiagnosis?
Mendiagnosis hiperpireksia dilakukan dengan menggunakan termometer. Jika pembacaan lebih dari 106,1 F, maka orang tersebut memiliki gejala hiperpireksia.
Karena hiperpireksia itu sendiri bukan diagnosis dan hanya gejala dari masalah yang lebih besar, menemukan penyebab utama demam tinggi lebih penting dan seringkali lebih menantang.
Seorang dokter akan menilai keadaan fisik orang tersebut dan melakukan tes untuk menyingkirkan penyebab umum demam tinggi. Tes ini dapat meliputi:
- kerja darah, untuk memeriksa tanda-tanda infeksi
- studi gambar otak untuk memeriksa perdarahan intrakranial
Tes lebih lanjut akan sangat tergantung pada gejala lain yang dimiliki orang tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H