Mohon tunggu...
Rizal Zuhdy
Rizal Zuhdy Mohon Tunggu... Dokter - Simple medical doctor

Seorang dokter umum yang gemar berbagi informasi dan pengetahuan kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Cara Pencegahan Kejang Demam Pada Anak

29 Juni 2019   16:25 Diperbarui: 29 Juni 2019   17:19 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Proses pencegahan penyakit kejang demam pada anak atau bayi memiliki beberapa tahapan. Keikutsertaan orang tua dan orang terdekat sangat diperlukan dalam pelaksanaan proses ini. Adapun tahapan dan proses nya akan dijelasakan di bawah ini.

Bila Anda ingin membaca penjelasan lengkap tentang penyakit ini, silahkan klik dan baca pada link di bawah ini.

Kejang Demam Pada Anak

Proses Pencegahan Kejang Demam Pada Anak atau Bayi

Ada 4 upaya pencegahan yang dapat dilakukan dalam manajemen dan cara mengatasi penyakit kejang demam. Keempat upaya tersebut, antara lain:

1. Pencegahan Primordial

Upaya pertama ini adalah suatu upaya untuk melakukan pencegahan terhadap munculnya berbagai faktor predisposisi. Ini ditujukan pada anak atau bayi yang belum mempunyai faktor risiko. Beberapa hal yang bisa dilaksanakan ialah:

  • Penyuluhan oleh tenaga kesehatan terhadap ibu dan orang yang mengasuh anak atau bayi tentang usaha peningkatan status gizi anak. Anak dan bayi dengan status gizi yang baik akan meningkatkan daya kekebalan tubuh pula sehingga tidak mudah terkena demam.
  • Keluarga aktif dalam memeliharan sanitasi dan kebersihan lingkungan tempat tinggal. Lingkungan yang sesuai dengan standar kesehatan akan menghambat agen-agen penyebab penyakit untuk berkembang biak.


2. Pencegahan Primer

Pencegahan ini dilakukan sebagai upaya agar anak atau bayi tidak terkena serangan akut kejang demam. Upaya ini dilakukan untuk kelompok anak dan bayi yang sudah mempunyai satu atau beberapa faktor risiko (terutama demam). Peran serta orang tua atau keluarga terdekat sangat dibutuhkan dalam upaya ini.

Secara khusus, usaha ini dilakukan saat anak sedang dalam kondisi demam. Upaya ini memiliki prioritas utamanya yaitu menurunkan suhu tubuh. Umumnya pemberian obat anti demam dan kompres dengan menggunakan air hangat adalah hal-hal yang dapat dilakukan.

3. Pencegahan Sekunder

Upaya pencegahan ini dilakukan bilamana anak atau bayi sudah terkena serangan akut kejang demam. Hal-hal yang dapat dilakukan, antara lain:

A. Pengobatan Pada Fase Akut

Dalam setiap kejang, penolong harus mampu mempertahankan agar anak tetap mampu bernafas, yaitu menjaga agar jalan nafas tetap terbuka. Usaha memiringkan posisi tubuh pasien dapat dilakukan bilamana dikhawatirkan pasien dapat mengalami aspirasi oleh makanan atau hal lainnya. Penolong juga harus melonggarkan pakaian pasien agar gerakan kejang menjadi lebih leluasa. Jangan coba menahan gerakan kejang, mencoba menutup mulut pasien, atau memasukkan sesuatu ke mulut pasien.

Berikan oksigen kepada pasien untuk menjamin ketersediaan kebutuhan oksigen. Penghisapan lendir dapat dilakukan bila dirasa mukus dapat menyebabkan aspirasi.

Prioritas selanjutnya adalah usaha menghentikan serangan kejang akut. Hal ini biasanya dilakukan dengan pemberian obat anti kejang (diazepam rektal atau intravena).

B. Mencari dan Mengatasi Penyebab

Demam hanya sebagai faktor risiko timbulnya serangan kejang. Selanjutnya adalah mencari apa yang menyebabkan timbulnya gejala demam itu sendiri. Bila sudah menemukan penyebab nya maka dapat dilakukan terapi sesuai penyebabnya.

Dalam melakukan pencarian ini, biasanya menggunakan pemeriksaan tambahan seperti pemeriksaan darah rutin, pemeriksaan elektrolit, pemeriksaan gula darah, pemeriksaan cairan serebrospinal, EEG, dan sebagainya.

C. Pengobatan Profilaksis Pada Kejang Demam yang Berulang

Upaya ini dilakukan pada pasien yang telah mengalami serangan kejang agar tidak mendapatkan kejang berulang kembali. Usaha pencegahan ini terdiri dari 2, antara lain:


C.1 Profilaksis yang sifatnya intermiten sewaktu demam
Pengobatan dan pencegahan yang bersifat intermiten ini dilakukan guna mencegah timbulnya serangan kejang akut saat anak atau bayi sedang mengalami gejala demam. Obat anti kejang dapat diberikan dengan maksud pencegahan timbulnya kejang (bukan menghentikan kejang sebagaimana umumnya). Biasanya obat baru diberikan saat anak atau bayi mengalami demam dengan suhu lebih dari 38 derajat celsius, akan tetapi dapat juga diberikan pada suhu yang lebih rendah. Umumnya obat yang dipakai ialah diazepam, klonazepam, ataupun kloralhidrat supositoria.

C.2 Profilaksis yang sifatnya kontinu dengan menggunakan obat anti kejang saban hari

Apa yang menjadi indikasi untuk dilakukan usaha pencegahan ini, antara lain:

  • Sebelum mengalami serangan akut kejang demam yang pertama, pasien telah menunjukkan tanda dan gejala gangguan perkembangan dan fungsi neurologik.
  • Terdapatnya riwayat kejang yang tidak didahului oleh demam pada anggota keluarga lain (orang tua atau pun saudara kandung).
  • Mengalami kejang demam yang lamanya lebih dari 15 menit, bersifat fokal, dan atau disertai dengan adanya tanda dan gejala kelainan neurologik yang sifanta sementara atau pun menetap.
  • Kejang demam yang diderita oleh bayi berumur kurang dari 1 tahun ataupun terjadi kejang yang sifatnya multipel dalam satu episode demam.

Pemberian obat anti kejang yang sifatnya kontinuitas dilakukan dalam waktu satu sampai dua tahun, yang dihitung dari seranga kut kejang demam yang terakhir kali. Obat yang umum dipakai ialah asam valproat dan fenobarbital.

4. Pencegahan Tersier

Ini adalah tahapan terakhir yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan atau mereka yang merawat pasien. Tahapan pencegahan ini bertujuan untuk mencegah timbulnya kematian, kecacatan, dan komplikasi lainnya. Upaya-upaya rehabilitasi juga termasukd alam tahapan ini. 

Baca juga:

Apakah kejang demam dapat menyebabkan kematian ?

Mari gabung di grup kami untuk konsultasi masalah kesehatan. Klik tautan di bawah ini.

Grup Kesehatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun