Dalam melakukan pencarian ini, biasanya menggunakan pemeriksaan tambahan seperti pemeriksaan darah rutin, pemeriksaan elektrolit, pemeriksaan gula darah, pemeriksaan cairan serebrospinal, EEG, dan sebagainya.
C. Pengobatan Profilaksis Pada Kejang Demam yang Berulang
Upaya ini dilakukan pada pasien yang telah mengalami serangan kejang agar tidak mendapatkan kejang berulang kembali. Usaha pencegahan ini terdiri dari 2, antara lain:
C.1 Profilaksis yang sifatnya intermiten sewaktu demam
Pengobatan dan pencegahan yang bersifat intermiten ini dilakukan guna mencegah timbulnya serangan kejang akut saat anak atau bayi sedang mengalami gejala demam. Obat anti kejang dapat diberikan dengan maksud pencegahan timbulnya kejang (bukan menghentikan kejang sebagaimana umumnya). Biasanya obat baru diberikan saat anak atau bayi mengalami demam dengan suhu lebih dari 38 derajat celsius, akan tetapi dapat juga diberikan pada suhu yang lebih rendah. Umumnya obat yang dipakai ialah diazepam, klonazepam, ataupun kloralhidrat supositoria.
C.2 Profilaksis yang sifatnya kontinu dengan menggunakan obat anti kejang saban hari
Apa yang menjadi indikasi untuk dilakukan usaha pencegahan ini, antara lain:
- Sebelum mengalami serangan akut kejang demam yang pertama, pasien telah menunjukkan tanda dan gejala gangguan perkembangan dan fungsi neurologik.
- Terdapatnya riwayat kejang yang tidak didahului oleh demam pada anggota keluarga lain (orang tua atau pun saudara kandung).
- Mengalami kejang demam yang lamanya lebih dari 15 menit, bersifat fokal, dan atau disertai dengan adanya tanda dan gejala kelainan neurologik yang sifanta sementara atau pun menetap.
- Kejang demam yang diderita oleh bayi berumur kurang dari 1 tahun ataupun terjadi kejang yang sifatnya multipel dalam satu episode demam.
Pemberian obat anti kejang yang sifatnya kontinuitas dilakukan dalam waktu satu sampai dua tahun, yang dihitung dari seranga kut kejang demam yang terakhir kali. Obat yang umum dipakai ialah asam valproat dan fenobarbital.
4. Pencegahan Tersier
Ini adalah tahapan terakhir yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan atau mereka yang merawat pasien. Tahapan pencegahan ini bertujuan untuk mencegah timbulnya kematian, kecacatan, dan komplikasi lainnya. Upaya-upaya rehabilitasi juga termasukd alam tahapan ini.Â
Baca juga:
Apakah kejang demam dapat menyebabkan kematian ?
Mari gabung di grup kami untuk konsultasi masalah kesehatan. Klik tautan di bawah ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H