Ada adigum mengatakan, " untuk mendidik seorang anak diperlukan orang sekampung".Â
Dalam artian masyarakat luas pun harus ikut berpartisipasi dalam membentuk pola sikap seorang anak. Karena seorang anak adalah makhluk sosial yang sangat berpotensi meniru perilaku budaya masyarakat yang ia lihat.Â
Saya teringat kalau tidak salah ini adalah sebuah hadits nabi. Kurang lebih begini, Nabi pernah mengibaratkan masyarakat itu laksana sebuah kapal. Apabila ada satu saja orang yang melubangi kapal tersebut maka semuanya akan tenggelam dan hancurlah kapal dan seisinya.Â
Maksudnya jika ada segelintir orang saja, didalam sebuah masyarakat yang bertindak buruk , maksiat dan sejenisnya maka hal itu  akan berdampak juga pada seluruh anggota individu masyarakat.
Masyarakat yang saya maksud disini adalah masyarakat dalam artian luas, tidak hanya orang yg dekat kita atau sekampung dengan kita, Â namun juga termasuk masyarakat media sosial dll. Apalagi kita memasuki era dimana setiap menit bahkan detik kita tidak lepas dr interaksi dimedia sosial. Jadi doktrin yang dikontruksi dimedia sosial sedikit banyak akan mempengaruhi pola sikap kita masing masing.Â
Jadi setiap postingan kita dimedsos sangat berpotensi menjadi dosa sosial kita apabila  sukses membuat orang lain berlaku buruk karena doktrin postingan kita. Begitupun sebaliknya.Â
Jadi jika kita tidak bisa mencontoh dan mendidik orang lain dalam aktivitas sehari-hari kita di masyarakat, setidaknya minimal jangan membuat keburukan barang secuil pun untuk menjaga masyarakat yang baik.
Jadi untuk mendidik anak dari uraian diatas diperlukan peran orang tua, guru dan masyarakat luas untuk melahirkan generasi yang mempunyai kualitas moral yang baik.Â
Apakah cukup hanya itu?? Ternyata belum cukup! Diperlukan juga peran negara untuk mensukseskan itu semua.
Tugas negara banyak dalam hal ini, yg tidak bisa dikerjakan oleh yang lain. Diantaranya semisal, memberikan akses pendidikan yang merata kesemua warganya, menyejahterakan sang guru supaya kinerjanya maksimal kemudian termasuk mengontrol tontonan masyarakat agar tetap steril dan menjunjung tinggi moralitas .
Kawan guru saya pernah bilang, "kita capek-capek setiap hari mendidik anak dengan susah payah, dengan sekejap tontonan ditelevisi menghancurkan semua upaya itu". Disinilah peran negara menertibkan itu semua.