Mohon tunggu...
Rizal Pena
Rizal Pena Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Moral Anak, Siapa Bertanggung Jawab?

2 Maret 2019   18:59 Diperbarui: 2 Maret 2019   19:15 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siaran radio pagi tadi sebelum saya berangkat kerja adalah tentang seorang  motivator yang dimintai pendapatnya tentang dunia pendidikan yang akhir akhir ini tercoreng akibat tindakan seorang siswa yang kurang terpuji atau nir adab terhadap gurunya.

Memang belum lama ini kita melihat semisal di Gresik Jawa Timur yg sukses viral di media sosial, tentang seorang siswa yang menantang gurunya sambil mencekam kerah leher pakaian milik sang guru, disertai dg merokok didalam kelas.  

Sebelum itu juga terjadi di Kendal Jateng seorang siswa membuly gurunya sambil tertawa lepas, seolah hal itu adalah lumrah bahkan menyenangkan. Dan sederet kejadian lain yang semisalnya. Hampir semua kasus tentang siswa yang bertindak kurang ajar terhadap gurunya mendapat respon publik yang luar biasa. Kecaman demi kecaman mengalir deras.

Pasca kejadian demi kejadian tersebut, seperti biasa banyak kemudian diskursus mengenai apa sebab dan bagaimana solusi agar dunia pendidikan tidak lagi mengulang kejadian yang memilukan itu, jangan sampai ada lagi seorang siswa yang bertindak amoral, mengingat pendidikan adalah gerbangnya orang mencari ilmu dan moral.

Kemudian muncul argumen dengan berbagai sudut pandang yang pada intinya mengevaluasi dunia pendidikan kita hari ini. Semisal contoh argumentasi seorang motivator di radio yang saya dengarkan pagi tadi. ia ber argumen dengan menekankan peran guru yang pada realitasnya dirasa kurang maksimal. 

Ia mengatakan bahwa tidak sedikit guru yang mengajar hanya asal mengajar. Padahal seharusnya guru mampu meng internalisasikan nilai-nilai moral pada anak didiknya. Sehingga kejadian siswa kurang ajar terhadap gurunya tidak akan terjadi. 

Saya kemudian coba mendengar pendapat lain dari kawan saya yang merupakan seorang guru yang keseharianya bergelut langsung dengan dunia pendidikan. Ia berpendapat bahwa peran orang tua dirumah adalah  penting untuk mengajarkan moral kpd sang anak. Alasanya sederhana, percuma kita (guru) susah- susah mengajarkan moral disekolah sedangkan dirumah, anak-anak lepas kontrol. Orang tua juga harus aktif dan mengontrol dirumah. selain itu, ia juga menyinggung  mengenai kesejahteraan guru yang dirasa tidak memenuhi standard untuk mendukung kualitas kinerjanya. Jangan terlalu berharap lebih dg guru mengingat kesejahteraan dirinya saja belum terpenuhi. Katanya.

Berbagai sudut pandangpun tersaji didepan kita, namun lebih jauh dari itu  tentu kita menjadi bertanya-tanya lantas sebenarnya yang paling bertanggung jawab  atas moral seorang anak itu siapa?

Disini saya mencoba menguraikan secara umum sesuai prespektif yang saya fahami.

Pada dasarnya mendidik seorang anak adalah pekerjaan yang berat dan harus serius. Saya rasa semua sepakat tentang ini. 

Dan bagi saya mendidik anak bukanlah hanya menjadi tanggung jawab seorang guru atau orang tua saja. Tidak. Tidak akan cukup dan mampu kalau hanya mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun