BAB I
PENDAHULUAN
- Latar belakang masalah.
Indonesia merupakan Negara yang kaya akan hasil sumberdaya alam, yang terbentang dari Sabang (Pulau Sumatra) sampai Merauke (Pulau Papua). Dengan daratan yang cukup luas tersusun rapi oleh ribuan pulau yang seolah-olah menetapkan Negara kita adalah Negara agraris. Memang tak dapat dipungkiri, namun hal tersebutlah yang menjadi sumber mata pencaharian dari sekitar 60% rakyat Indonesia, kemudian menjadi salah satu sektor riil yang memiliki peran sangat nyata dalam membantu perekonomian Negara.
Pertanian merupakan bidang yang sangat penting bagi negeri ini. Keberadaannya sangat membantu meningkatkan perekonomian daerah bahkan Negara. Hampir semua penduduk Indonesia mengkonsumsi beras sebagai pemenuhan karbohidrat dan sebagi bahan makanan pokok. Tentu saja ini semua didapat dari hasil pertanian. tidak hanya itu, bahan makanan lain seperti buah-buahan dan sayur-sayuran juga hasil dari pertanian. boleh dikatakan kita sangat bergantung dengan pertanian dengan istilah lain pertanian adalah Jantungnya Bangsa Indonesia. Sehingga pertanian menjadi bidang yang sangat penting dan tidak bisa dianggap sebelah mata.
Selama ini logika pembangunan pertanian di Indonesia merupakan bagian dari pembangunan ekonomi nasional. Dimana pertumbuhan ekonomi nasional yang menjadi orientasi utama. Konsekuensinya, variabel kelembagaan masyarakat yang bersifat struktural di pedesaan kurang diperhatikan dalam menentukan kebijakan ekonomi pertanian. padahal kelembagaan yang ada di perdesaan menentukan keberhasilan suatu pembangunan pertanian dan menumbuhkan perekeonomian daerah.
Sektor pertanian mempunyai peran yang sangat besar dan penting dalam pembangunan ekonomi daerah maupun nasional. Peranannya tersebut antara lain, meningkatkan devisa Negara, penyediaan lapangan kerja, meningkatkan daya saing, sebagai pemenuhan kebutuhan dalam negeri, sebagai bahan baku industri dalam negeri serta pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Hal ini terbukti betapa besarnya kontribusi sektor pertanian di saat bangsa Indonesia mengalami krisis ekonomi yang hebat pada tahun 1997-1998. Satu-satunya sektor yang mampu bertahan dan menjadi penyelamat perekonomian bangsa pada saat itu.
Pembangunan pertanian harus terus dilakukan untuk menghadapi tantangan di masa yang akan datang. Upaya demi upaya harus dilakukan sebagai langkah menuju keberhasilan dalam pembangunan pertanian. Pertanian dapat menjadi bidang yang mampu menunjang prestasi di dalam ilmu pengetahuan (sains) dan didalam negeri. Bagaimana pun ceritanya pertanian di negeri ini harus dapat ditingkatkan. Bukan hanya untuk meningkatkan pendapatan daerah atau perekonomian Negara tapi juga untuk mensejahterakan kehidupan masyarakat terutama para petani.
Akan tetapi pada kenyataannya, sampai saat ini sektor pertanian masih menghadapi  banyak permasalahan. Kebijakan pemerintah daerah yang kurang berpihak pada sektor pertanian menjadi kendala dalam perkembangan sektor pertanian. pemerintah daerah lebih memperhatikan sektor industri dan lainnya karena sektor industri dan lainnya diklaim memberikan pendapatan yang lebih tinggi kepada daerah. Investor juga lebih tertarik menanamkan modalnya pada sektor industri dibandingkan sektor pertanian. ini semakin menambah deretan permasalahan pembangunan sektor pertanian.
Berangkat dari kondisi tersebut perlu disusun sebuah kerangka dasar pembangunan pertanian yang kokoh dan kuat, artinya pembangunan yang dilakukan harus didukung oleh segenap komponen secara dinamis, ulet dan mampu mengoptimalkan sumberdaya, modal, tenaga, teknologi serta mampu menciptakan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan pertanian harus mencangkup aspek ekologis, sosial dan ekonomi. Karena hal ini tidak lepas dari pengembangan kawasan pedesaan yang menempatkan pertanian sebagai penggerak utama roda perekonomian. Lahan, potensi tenaga kerja dan basis ekonomi lokal pedesaanlah yang menjadi faktor utama pengembangan pertanian. saat ini disadari bahwa pembangunan pertanian tidak saja bertumpu di daerah pedesaan saja tetapi juga diperlukan integrasi dengan kawasan dan dukungan sarana serta prasarana yang tidak saja berada dipedesaan. Struktur perekonomian wilayah merupakan faktor dasar yang membedakan suatu wilayah dengan wilayah lainnya, perbedaan tersebut sangat erat kaitannya dengan kondisi dan potensi suatu wilayah dari segi fisik lingkungan, sosial ekonomi kelembagaan.
Dari gambaran diatas penulis memilih judul " Â Pemanfaatan BLT menjadi UEP Dibidang Pertanian.
- Permasalahan.
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka identifikasi masalah pada penelitian ini adalah
- Mengubah dana bantuan dari BLT menjadi pemberian modal terhadap usaha tani maupun lainnya sehingga berkembang menjadi sebuah Usaha Ekonomi Produktif?
- Menjadikan hasil pertanian lokal menjadi yang utama?
- Tujuan Penelitian.
- Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah, antara lain :
- Mengembangkan dana BLT menjadi Usaha Ekonomi Produktif (UEP)
- Untuk mengetahui seberapa besar BLT dimanfaatkan oleh masyarakat yang menerimanya?
- 1.4 Manfaat Penulis.