Mohon tunggu...
Rizal Ardian
Rizal Ardian Mohon Tunggu... Lainnya - ASN

FOTOGRAFI

Selanjutnya

Tutup

Financial

Apa Pentingnya Penyerapan Anggaran Negara di NTB Pada Musim Pagebluk Gini?

10 Desember 2021   11:00 Diperbarui: 10 Desember 2021   11:14 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

-0.64

Sumber Data : BPS NTB

Seperti halnya daerah lain, Pageblug (Pendemi) telah membawa NTB pada pertumbuhan yang kurang menyenangkan  Laju Pertumbuhan PDRB per Kapita menurun cukup signifikan  pada tahun 2020 di bandingkan tahun 2019, semua Kab/Kota mengalami  penurunan  sementara Kab. Sumbawa Barat meningkat hingga 25,4%. Komponen PDRB di NTB juga mengalami fluktuasi,  tahun 2020 hampir semua komponen PDRB  negative  kecuali sektor Ekspor Luar Negeri dan Konsumsi Pemerintah seperti pada table di atas.

 

Dari data yang dirilis Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat tanggal 5 Maret 2021 bahwa kondisi ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada tahun 2020 terkontraksi 0,64% (yoy) menurun dari tahun 2019 yang tumbuh sebesar 3,85% (yoy), Realisasi pendapatan tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar 3,87% (yoy) menurun cukup dalam dibandingkan tahun 2019 yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,13% (yoy), kondisi ketenagakerjaan, tingkat kesejahteraan di Provinsi NTB untuk periode September 2020 juga mengindikasikan adanya penurunan kinerja dibandingkan periode Maret 2020 dan September 2019.

Pemulihan Ekonomi  di NTB

Pemulihan Ekonomi saat ini merupakan hal yang diupayakan oleh seluruh wilayah tak terkecuali NTB. Untuk mencapai hal tersebut, NTB berpacu dalam meningkatkan sektor–sektor  Pertumbuhan Ekonomi. Ada 5 syarat untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di NTB menurut Kepala BI NTB Heru Saptaji (Antara News,Com).

Pertama, ekspansi dengan memprioritaskan sektor produktif aman di NTB pertanian;  Kedua, mendorong stimulus fiskal bias lebih cepat di awal tahun, sebab realisasi APBN di daerah dan APBD menjadi sangat penting dalam upaya pemulihan ekonomi di masa pandemi; Ketiga,mendorong kredit perbankan yang seimbang dan inklusif; Keempat,melakukan kebijakan moneter tetap yang bersifat akomodatif terhadap pemulihan ekonomi     nasional dan; Kelima,mendorong proses digitalisasi pada berbagai lini sektor perekonomian.

Benar adanya jika Pemulihan Ekonomi  NTB di tengah situasi ekonomi seperti ini, akan sangat lambat jika hanya mengandalkan dukungan APBN dan APBD saja. Kapasitas fiskal NTB dalam setahun dua tahun akan tetap berat, karena itu, diperlukan mitra strategis untuk berkerja sama secara berkelanjutan. Bisa swasta, maupun NGO, investor, maupun mitra strategis sektor keuangan dalam mengembangkan sektor-sektor strategis. Semuanya harus dilihat secara komprehensif, potensi pulihnya NTB tidak hanya ditentukan oleh APBN dan APBD . Melainkan seluruh sumberdaya ekonomi. Termasuk di dalamnya adakan sektor swasta yang harus terus didorong untuk melakukan langkah-langkah untuk turut mempercepat pemulihan ekonomi. Namun dari data statistik yang diterbitkan BPS NTB terlihat bahwa komponen PDRB yang masih konsisten positif adalah pengeluaran konsumsi pemerintah, artinya APBN dan APBD punya peran yang sangat penting dalam Pemulihan Ekonomi di NTB.

Penyerapan APBN dan APBD berperan penting untuk Pemulihan Ekonomi NTB

Dalam rangka pemulihan ekonomi nasional, salah satu kebijakan yang diambil pemerintah adalah mendorong konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah. Konsumsi rumah tangga dilakukan oleh pemerintah, dengan mengalokasikan dana untuk Perlindungan Sosial. Tujuan Perlindungan Sosial tersebut adalah untuk meningkatkan daya beli masyarakat berpenghasilan rendah sekaligus mendorong konsumsi masyarakat. Perlindungan Sosial tersebut diberikan antara lain melalui Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa, subsidi listrik dan Program Keluarga Harapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun