Â
      Menurut May psikoterapi seharusnya membuat manusia menjadi lebih manusiawi: membantu mereka memperluas kesadaran mereka supaya mereka akan berada dalam posisi yang lebih baik untuk membuat keputusan. May yakin bahwa tujuan dari psikoterapi adalah untuk membebaskan manusia.May juga mendeskripsikan terapi adalah sebagian agama, sebagian ilmu pengetahuan dan sebagian hubungan pertemanan.Akan tetapi hubungan pertemanan disini bukanlah suatu hubungan sosial yang biasa. Melainkan menuntut terapis untuk menjadi sangat terbuka, tidak berbasa-basi serta menentang pasien.
Â
      James P. Chaplin membagi pengertian psikoterapi dalam dua sudut pandang. Secara khusus, psikoterapi diartikan sebagai penerapan teknik khusus pada penyembuhan penyakit mental atau pada kesulitan-kesulitan penyesuain diri setiap hari.Secara luas, psikoterapi mencakup penyembuhan lewat keyakinan agama melalui pembicaraan nonformal atau diskusi personal dengan guru atau teman.
Â
      Wolberg and Frank berpendapat bahwa psikoterapi adalah bentuk perlakuan atau treatment terhadap masalah-masalah yang sifatnya emosional dengan tujuan menghilangkan, mengubah, memmperlambat symptom untuk meningkatkan perkembangan pribadi yang positif.
Â
      Terapi Islam adalah proses pengobatan dan penyembuhan dengan melalui bimbingan al-Quran dan As-Sunnah Nabi Muhammad s.a.w. atau secara empirik adalah melalui bimbingan dan pengajaran Allah, Malikat-Malaikat-Nya, Rasul-Nya. H. Fuad Anshori juga mengemukakan psikoterapi Islam adalah upaya penyembuhan jiwa (nafs) manusia secara rohaniyyah yang didasarkan pada tuntutan al-Quran dan al-Hadis, dengan metode analisi esensial empiris serta ma’rifat terhadap segala yang tampak pada manusia.[12]
Â
      Dari paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa psikoterapi adalah suatu proses untuk menyembuhkan sesorang dari penyakit yang dialaminya, baik penyakit psikis maupun mental yang mana dilakukan oleh ahlinya. Sedang Psikoterapi Islam adalah proses pengobatan dan penyembuhan dengan melalui bimbingan al-Quran dan As-Sunnah Nabi Muhammad s.a.w. atau secara empirik adalah melalui bimbingan dan pengajaran Allah, Malikat-Malaikat-Nya, Rasul-Nya.
Â