Mohon tunggu...
Rizal
Rizal Mohon Tunggu... Psikolog - mahasiswa

seorang pencari ilmu yang senantiasa berjuang demi kedua orang tua

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manajemen Terapi Islam dan Prosedurnya

3 Desember 2020   12:30 Diperbarui: 3 Desember 2020   12:36 1056
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Setiap ahli memberikan pandangan yang berbeda tentang batasan manajemen, karena itu tidak mudah memberikan arti universal yang dapat diterima semua orang. Namun demikian dari pikiran-pikiran semua ahli tentang definisi manajemen kebanyakan menyatakan bahwa manajemen merupakan suatu proses tertentu yang menggunakan kemampuan atau keahlian untuk mencapai suatu tujuan yang didalam pelaksanaannya dapat mengikuti alur keilmuan secara ilmiah dan dapat pula menonjolkan kekhasan atau gaya manajer dalam mendayagunakan kemampuan orang lain.[7]

 

            Dalam makna yang sederhana “management” diartikan sebagai pengelolaan. Suatu proses menata atau mengelola organisasi dalam mencapai tujuan yang diinginkan dipahami sebagai manajemen. Dalam prespektif lebih luas, manajemen adalah suatu proses pengaturan dan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki organisasi melalui kerjasama para anggota, untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.[8]

 

            Jadi manajemen merupakan suatu proses tertentu yang menggunakan kemampuan atau keahlian untuk mencapai suatu tujuan yang didalam pelaksanaannya dapat mengikuti alur keilmuan secara ilmiah.

 

2. Pengertian Terapi

 

            Pengertian terapi berbeda-beda pada setiap disiplin ilmu. Tujuan utama terapi ialah membantu pasien agar dapat menerima diri mereka apa adanya, bukan menghabiskan hidup dengan berfantasi bahwa ada ‘tempat yang sempurna’ untuk ditinggali dan ‘diri yang sempurna’ untuk dicapai. Terapi dapat menawarkan banyak perubahan, tetapi kontribusi terbesar mencangkup penerimaan; penerimaan terhadap diri sendiri dan terhadap keadaan, membantu pasien mendapatkan sebagian besar kesempatan. Pasien sewajarnya berusaha ‘mengikutsertakan’ terapis sebagai permulaan, seperti dalam mencari penegasaan atau persetujuan, yang biasanya dikenal dengan istilah umpan balik. Ini proses yang normal selama tahap-tahap awal dinamika ilmu terapi dimana pasien merupakan anak kecil yang ingin disayangi yang faktanya ingin disetujui oleh orang tua atau terapis.[9]

 

            Istilah „‟Psikoterapi‟‟ berasal dari dua kata, yaitu “Psiko” dan “terapi. “Psiko” artinya kejiwaan atau mental dan “terapi” adalah penyembuhan atau usada. Jadi kalau di bahasa Indonesiakan psikoterapi mungkin dapat disebut usada jiwa atau usada mental.[10] Therapy (dalam bahasa Inggeris) bermakna pengobatan dan penyembuhan, dalam bahasa Arab Terapi sepadan dengan „‟al-Istisyfa‟ yang berasal dari kata „‟syafa-yasfi-syifa‟ yang artinya menyembuhkan. Terapi juga dapat diartikan sebagai upaya sistematis dan terencana dalam menanggulangi masalah-masalah yang dihadapi oleh klien dengan tujuan mengembalikan, memelihara, dan mengembangkan kondisi klien agar akal dan hatinya berada dalam kondisi dan posisi yang proporsional. Manusia yang akal dan qolbunya proporsional inilah yang merupakan sosok manusia yang sehat serta bahagia dunia dan akhirat.[11]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun