Mohon tunggu...
Rizal Djati Dwisepta
Rizal Djati Dwisepta Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Airlangga

Traveller

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mengenal Lebih Dekat Jalur Rempah di Nusantara

7 Maret 2021   19:56 Diperbarui: 7 Maret 2021   21:18 1126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orientasi eksplorasi rempah - rempah VOC berkembang menjadi eksploitasi ekonomi dan politik yang menarik perhatian para ilmuwan untuk datang melakukan eksplorasi ilmu pengetahuan di kepulauan rempah-rempah. Herbarium Amboinense buah karya Rumphius yang mengungkap kekayaan vegetasi di Maluku menjadi oase ilmu pengetahuan di tengah nafsu kekuasaan VOC dalam mengeksploitasi kepulauan rempahrempah tidak lebih sebagai ladang ekonomi belaka. Selain mengabaikan karya Rumphius, VOC juga membengkalaikan kekayaan alam di kepulauan rempah-rempah yang dikuasainya. Akan tetapi di balik itu, karya

Rumphius menjadi peletak dasar bagi awal perkembangan ilmu botani modern. Dengan meretas hubungan narasi eksplorasi dan eksploitasi rempah - rempah setidaknya ini menjadi semacam pengantar untuk memahami keterkaitan politik, ekonomi, lingkungan, dan ilmu pengetahuan yang menentukan pembentukan pola kolonialisasi Belanda di Indonesia pada abad ke-19. Gugurnya rempah-rempah setelah lama berseminya pada satu sisi menjadi penghantar bagi berseminya kolonialisme Belanda, dan pada sisi lain menjadikan Maluku menjadi wilayah di timur Indonesia yang sejak masa kemerdekaan terlupakan jejak -- jejak kemasyuharannya sebagai "negeri rempah -- rempah".

Daftar Pustaka

Turner, Jack. 2004. The History of a Temptation. New York: Vintage Books.

Czarra, Fred. 2009. Spices: a Global History. London: Reaktion Books.

Pires, Tom. 1944. The Suma Oriental of Tom Pires an Account of the East, from The Red Sea to Japan, Written in Malacca and India in 1512 - 1515 and the Book of Fransisco Rodrigues, Rutter of a Voyage in the Red Sea, Nautical Rules, Almanack and Maps, Written and Drawn in the East Before 1515 (diterjemahkan oleh Armando Corteso). London: Hakluyt Society.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun