Di Banda, buah pala dan bunga pala tidak dapat dijual terpisah, karena akan menjatuhkan harga pasaran buah pala. Apabila ingin membeli 1 bahar bunga pala, maka harus membeli 7 bahar buah pala juga. Pada saat Tome Pires datang ke Banda, harga 1 bahar bunga pala adalah 3 sampai 3,5 cruzado, bahkan ada yang mencapai 4 cruzado. Hal ini tergantung pada kualitas dan jumlah pala yang di beli. Sementara harga 7 bahar buah pala sama dengan harga 1 bahar bunga pala. (Tome Pires: 288).Â
B. Lada
Lada memiliki manfaat untuk menghilangkan racun, melancarkan pencernaan, meringankan rasa sakit, meningkatkan nafsu makan, mengobati batuk pilek, dan demam ringan (Marjorie Shaffer: 22).Â
Di daerah Sumatra Utara, khususnya Pasai menghasilkan sekitar 8.000 sampai 10.000 bahar atau sekitar 1.623.552 sampai 2.029.440 kg lada per tahunnya. Lada yang dihasilkan Pasai tidak sebagus lada yang dihasilkan Cochin, karena lebih berongga, berbentuk lebih besar, dan tidak mampu bertahan lama. Jenis lada Pasai tidak memiliki bau yang terlalu harum dan rasanya juga tidak terlalu sempurna. (Tome Pires: 288).
C. Cengkeh
Linchosten mendeskripsikan bahwa pohon cengkeh memiliki banyak dahan dan bunga.53 Pohon ini menghasilkan sekitar 34 kg cengkeh jika dirawat dengan baik.54 Cengkeh dapat dimanfaatkan sebagai untuk memasak daging maupun obat-obatan. Cengkeh dipercaya dapat menguatkan hati, jantung, tenggorokan, melancarkan pencernaan, dan menjaga kesehatan mata.Â
Pada awalnya, cengkeh ditanam di pulau-pulau kecil seperti Ternate, Tidore, Makian, dan Motir serta pulau Bacan yang lebih besar. Seiring dengan permintaan atas cengkeh semakin besar, maka sekitar abad ke-16 penanaman cengkeh semakin meluas ke selatan, yaitu ke Seram dan Ambon.56 Cengkeh dengan kualitas terbaik berasal dari Maluku Utara.57 Harga cengkeh dikepulauan Maluku untuk 1 bahar cengkih sekitar 500 resi.Â
Di Kepulauan Banda sama dengan harga satu bahar bunga pala, yaitu 3 hingga 3,5 cruzado. Di Malaka, ketika hasil cengkeh sedang melimpah adalah sebesar 9-10 cruzados dan ketika sedang jarang di pasaran dapat mencapai 12 crusadors per bahar. 58 Perbedaan harga yang sangat mencolok ini bisa disebabkan oleh kualitas maupun biaya perjalanan yang ditempuh hingga cengkeh-cengkeh tersebut sampai ke Malaka (Tome Pires: 297 - 288).
Dari catatan Ptolemeus pada awal Masehi hingga Rumphius pada abad ke-17 hingga 18, rempah-rempah merupakan kunci penting untuk memahami dinamika sejarah global yang menghubungkan Nusantara dengan berbagai kawasan di dunia. Demi rempah-rempah, para petualang dan pedagang dari berbagai penjuru dunia mengembara di lautan menuju Nusantara.Â
Pengembaraan mereka bukan hanya mencapai kepulauan rempah - rempah, namun juga membuka jalur menuju rempah-rempah yang dipantik dari studi pemetaan geografi yang salah satunya menghasilkan karya kartografi penting, Itinerario oleh Jan Huygen van Linschoten. Itinerario membuka pengetahuan jalur rempah-rempah yang kemudian memicu pendirian berbagai maskapai dagang Eropa (Portugis, Inggris, Belanda, dan Prancis) pada abad ke-16.Â
Dalam perkembangannya, orientasi VOC tidak hanya berdagang, namun menanam benih-benih kekuasaan di Nusantara yang kelak berkembang menjadi negara kolonial pada abad ke-19.