Mohon tunggu...
Rizal Djati Dwisepta
Rizal Djati Dwisepta Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Airlangga

Traveller

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Transportasi Kereta Api Semakin Membaik, Rakyat Kecil Semakin Menepi

7 Juni 2020   19:23 Diperbarui: 7 Juni 2020   19:23 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada saat ini moda transportasi publik kereta api menjadi andalan masyarakat untuk berpergian jauh antar kota dan antar provinsi khususnya di Pulau Jawa dan Sumatera. 

Perkembangan pesat yang di lakukan oleh PT Kereta Api Indonesia dengan meningkatkan pelayanan kepada jasa pengguna transportasi kereta api yang di mulai sekitar pada tahun 2011 yaitu pertama, dengan memperbaiki sistem pelayanan yang semula pelayanan tiket penumpang di lakukan penjualan secara manual dan bisa di beli oleh calon penumpang beberapa jam sebelum keberangkatan atau beberapa menit sebelum keberangkatan pada loket stasiun serta tidak adanya sistem booking sehingga tidak ada batasan untuk kapasitas tempat duduknya untuk kereta semua kelas khususnya kereta kelas ekonomi. 

Namun, sekitar pada tahun 2012 PT KAI melakukan suatu pembaharuan dan perombakan sistem pelayanan tiket bagi calon penumpang dengan menerapkan sistem booking tiket untuk kelas eksekutif, bisnis, dan ekonomi yang bisa di pesan pada jauh hari sebelum keberangkatan dan sudah tidak ada penumpang yang asal naik tidak kebagian tempat duduk terutama kereta kelas ekonomi. 

Kedua, PT KAI mulai mensterilkan pedagang -- pedagang kecil yang berjualan pada area stasiun -- stasiun di seluruh daerah operasi wilayah pulau jawa dan divisi regional pulau sumatera. 

Pada saat sebelumnya kawasan stasiun baik di area dalam maupun luar stasiun banyak pedagang -- pedagang kecil yang menjualkan barang dagangannya kepada calon penumpang seperti pedagang yang menjual makanan, minuman, pernak -- pernik, dan bahkan banyak pula pengamen dan pengemis di area stasiun. 

Mereka berdagang dan mencari rezeki tidak hanya di area stasiun saja, akan tetapi berdagang di dalam rangkaian kereta kelas ekonomi dan mereka naik kereta api menyesuaikan dengan jadwal kereta api ekonomi pada saat berangkat dari stasiun awal lalu kembali lagi ke stasiun awal dengan kereta ekonomi yang berbeda. 

Ketiga, PT KAI meluncurkan perdana kereta kelas ekonomi AC dengan konfigurasi tempat duduk yang jauh lebih nyaman dan total kapasitasnya 80 penumpang dari pada kereta ekonomi sebelumnya yang total kapasitasnya 106 penumpang.

Kereta ekonomi AC yang di luncurkan PT KAI pertama kali merupakan buatan PT Industri Kereta Api atau PT INKA Madiun sehingga terdapat inovasi awal terbaru bagi rangkaian kereta api yang di miliki oleh PT KAI. 

Kereta yang pertama kali menggunakan rangkaian terbaru kelas ekonomi AC yaitu KA Bogowonto dengan relasi Kutoarjo -- Pasar Senen sekaligus peluncuran kereta api terbaru pada tahun 2011 yang di kenal masyarakat Jawa Tengah bagian selatan khususnya wilayah daerah operasi 5 Purwokerto dengan slogan promosi bahasa jawa ngapak "kereta ademe pol". 

Keempat, PT KAI juga melakukan pembaharuan bentuk pada logo yang di milikinya yang terlihat lebih menarik bagi masyarakat umum khususnya pengguna jasa transportasi kereta api.

Seiring berjalannya waktu di mulai sekitar tahun 2011 hingga sekarang ini perkembangan dan kemajuan PT KAI semakin pesat dengan melakukan suatu inovasi -- inovasi terbaru yang menyesuaikan perkembangan teknologi yang ada dengan mengedepankan kualitas dan kenyamanan bagi pengguna jasa kereta api. 

Namun apakah semua pengguna jasa transportasi bisa di nikmati oleh semua kalangan masyarakat?. Pada sekarang ini kereta api semakin banyak di gemari oleh kalangan masyarakat tertentu saja karena inovasi -- inovasi yang di lakukan oleh PT KAI demi memanjakan calon penumpang memberikan dampak bagi masyarakat menengah ke bawah yakni dampak yang pertama PT KAI sudah menggunakan sistem booking tiket melalui aplikasi dan sistem pembayarannya pun sudah di lakukan non tunai sehingga mempersulit akses bagi masyarakat menengah ke bawah untuk membeli tiket kereta api khususnya masyarakat yang belum memiliki HP yang berbasis android walaupun bisa membeli tiket bisa di loket stasiun akan tetapi kapasitas tempat duduknya pun di batasi. 

Kedua, PT KAI melakukan suatu pembaharuan rangkaian pada setiap tahunnya yang di mulai pada tahun 2016 dengan meluncurkan kereta ekonomi rasa eksekutif lalu tahun 2017 meluncurkan kereta ekonomi premium kemudian di tahun 2018 meluncurkan kereta dengan rangkaian stainless stell baik kereta eksekutif maupun kereta ekonomi premium.

Inovasi yang di lakukan PT KAI dengan memperbaharui rangkaiannya memang bagus dan menambah kenyamanan bagi para calon penumpang namun di sisi lain dengan adanya inovasi rangkaian kereta terbaru secara tidak langsung PT KAI mulai menghapus kereta kelas bisnis yang kenyamanan tempat duduknya jauh lebih bagus di bandingkan kereta premium yang tempat duduknya layaknya kursi pada bus patas sehingga jarak antar tempat duduk dengan depannya maupun belakangnya hanya sejengkal jari. 

Kemudian PT KAI juga menghapus kereta ekonomi subsidi dengan kapasitas 106 tempat duduk yang merupakan kereta favorit bagi semua kalangan masyarakat dan bisa di rasakan bagi masyarakat menengah ke bawah karena harganya yang terjangkau di bandingkan dengan kereta -- kereta terbaru yang di keluarkan oleh PT KAI yang harganya jauh lebih mahal sehingga banyak masyarakat menengah ke bawah beralih ke jasa transportasi bus karena harganya yang cukup terjangkau dan kenyamanannya pun sama dengan kereta terbaru pada sekarang ini karena armada -- armada yang di miliki PO bus sudah memiliki perkembangan dan kemajuan yang pesat juga.

Dengan adanya inovasi dan kebijakan terbaru yang di lakukan oleh PT KAI seharusnya di sesuaikan kembali dengan kondisi masyarakat yang ada sekarang ini.

Sehingga semua kalangan masyarakat baik menengah ke atas maupun menengah ke bawah bisa menikmati transportasi kereta api dan tidak ada batasan bagi kalangan masyarakat yang hendak menggunakan transportasi kereta api untuk berpergian jauh walaupun dampak positif yang di alami oleh masyarakat karena kemajuan yang di lakukan oleh PT KAI jauh lebih baik tiap tahunnya.

Bahkan pembangunan renovasi stasiun -- stasiun seluruh daerah operasi di pulau jawa dan pembangunan jalur dobel track terus di lakukan yang memangkas waktu tempuh perjalanan kereta api serta memberikan dampak negatif pula bagi masyarakat karena secara perlahan subsidi yang di berikan oleh pemerintah bagi kereta kelas ekonomi mulai di cabut sekarang ini karena untuk kebutuhan pembangunan infrastruktur bagi pemerintah pada periode sekarang ini. 

Pemerintah juga tidak hanya memperhatikan infrastruktur yang terus di bangun namun menyeimbangkan juga kebutuhan transportasi masyarakat sekarang ini karena sayang juga infrastruktur sudah di bangun dengan bagus akan tetapi kebutuhan transportasi masyarakatnya masih kurang mendukung dengan kondisi masyarakat sekarang ini yang menginginkan transportasi publik khususnya transportasi massal kereta api yang aman, nyaman, mudah, dan harga yang terjangkau serta bisa di rasakan oleh semua kalangan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun